Berbagi materi seputar dunia ilmu komunikasi

Pengikut

Implementasi Profil Lulusan Prodi Ilmu Komukasi dan Pengembangan Industri Kreatif dalam Memgembangkan Pangandaran




Sudah kita ketahui bahwa kabupaten Pangandaran terkenal sebagai wilayah objek wisata yang memisahkan diri dari kabupaten Ciamis sejak beberapa tahun lalu. Hal tersebut yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya, salah satu mahasiswa program studi di luar kampus utama (PSDKU) Universitas Padjadharan di Pangandaran yang menggambil konsentrasi program studi ilmu komunikasi. Sebagai mahasiswa jurusan ilmu komunikasi saya dituntut agar bisa mempromosikan objek-objek wisata yang ada di kabupaten Pangandaran sehingga lebih dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Tentunya, tuntutan itu tidak sekedar untuk mengkomunikasikan betapa indahnya alam Pangandaran, akan tetapi termasuk juga pasar ekonomi kreatif didalamnya yang dapat meningkatkan pendapatan daerah kabupaten Pangandaran dalam memajukan wilayahnya terutama dalam segi pembangungan.
Ketika mengikuti kegiatan seminar Career Development beberapa hari yang lalu yang merupakan salah satu rangkaian acara ospek program studi, saya menjadi tahu bahwa profil mahasiswa lulusan program studi ilmu komunikasi salah satunya bisa menjadi researcher. Pas sekali rasanya, Pangandaran yang masih dalam tahap pembangunan tentunya banyak membutuhkan para researcher. Para researcher akan banyak melakukan riset di wilayah Pangandaran yang mana hasilnya nanti bisa membantu pemerintah daerah Pangandaran menemukan langkah-langkah yang seharusnya mereka lakukan dalam pengembangan wilayahnya. Inilah hal pertama yang bisa menjadi kontribusi mahasiswa program studi ilmu komunikasi PSDKU Universitas Padjadjaran di Pangandaran. Oleh karena itu tugas-tugas yang menyangkut penelitian dan mengharuskan kami para mahasiswa ilmu komunikasi turun kelapangan secara tidak langsung telah melatih kami menjadi seorang researcher dan sebaiknya memang lebih ditekankan sebagai bentuk kontribusi nyata kami, para mahasiswa ilmu komunikasi.
Saya pernah mendapatkan tugas penelitian yang mana hasilnya menyatakan bahwa para wisatwan yang berkunjung ke Pangandaran cenderung jarang membeli oleh-oleh dari Pangandaran. Harga yang mahal yang tidak sebanding dengan kualitas menjadi alasan mereka kurang meminati barang dagangan masyarakat Pangandaran. Selain itu, produk-produk yang diperdagangkan oleh masyarakan Pangandaran sebagian besar ternyata bukan hasil produksi mereka sendiri. Sebagai mahasiswa komunikasi kami tentunya pernah mendapatkan mata kuliah kewirausaahaan komunikasi dan juga mata kuliah yang banyak mengasah kreativitas. Faktor harga seberanya tidak akan terlalu menjadi masalah jika mereka para pedagang bisa menyajikan sesuatu yang unik dan kreatif. Saya lihat memang kebanyakan dagangan di Pangandaran belum memiliki sesuatu yang unik dan menarik, cenderung tidak variatif. Ini adalah kesempatan para mahasiswa ilmu komunikasi untuk memberikan kontribusinya dalam membantu perkembangan ekonomi kreatif di Pangandaran. kita bisa ambil contoh dengan cara mengadan event atau festival-festival kuliner dan lainnya seperti apa yang sudah dilakukan oleh House The House Experience sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan produk “KEKEN”-nya.
Perkembangan teknologi juga sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Banyak sekali perusahaan starup atau e-commerence yang semakin berkembang. Contohnya setipe.com. Ketika menjadi salah satu pembicara di acara seminar Career Development, CEO setipe.com, Razi Thalib menyatakan bahwa ada dua macam skill yang bisa dimiliki seseorang yaitu technical skill dan soft skill. Technical skill bisa kita dapatkan dimana saja secara otodidak maupun berguru, tetapi soft skill jarang sekali diajarkan di dunia pendidikan formal. Salah satu jenis soft skill adalah kemampuan berkomunikasi. Razi juga mnyatakan presepsinya mengenai komunikasi yaitu, “bercerita pada audiens yang ingin mendengarkan melalui media yang tersedia.” Teknologi itu sendiri bisa dijadikan media untuk kami para lulusan ilmu komunikasi dalam mengenalkan wilayah Pangandaran, tidak harus dengan membuat sebuah website saja akan tetapi bisa berupa konten, seperti membuat film-film pendek atau vidio yang mengambil lokasi di Pangandaran yang kemudian kita share melalui media sosial. Ini bisa jadi kontibusi kami para mahasiswa lulusan ilmu komunikasi dalam mengenalkan wilayah Pangandaran, dan hal itu pernah kami lakukan.
 Profil lulusan program studi ilmu komunikasi Universitas Padjadajaran memang lebih unggul atau ditekankan pada riset dan akan sangat pas sekali kami kontribusikan untuk wilayah Pangandaran di mana kami belajar. Akan tetapi, lulusan program studi ilmu komunikasi juga banyak mempelajari tentang kreativitas yang mengasah soft skill, maka ada banyak kontribusi yang bisa kita lakukan untuk Pangandaran seperti pada bidang industri kreatif serta teknologi komunikasinya.

No comments:

Post a Comment

Sesame Street Elmo
Copyright © 2025 Jurnal Komunikasi. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design