Berbagi materi seputar dunia ilmu komunikasi

Pengikut

Pendekatan Fenomenologi dalam Metode Penelitian Kualitatif

Pendekatan fenomenologi merupakan suatu tradisi untuk mengeksplorasi pengalaman manusia (Little John).
       Asumsi pokoknya; manusia secara katif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan makna atas sesuatu yang dialaminya. Interpretasi merupakan prose aktif untuk memberikan makan atas sesuatu yang dialami manusia. Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusi yang dialami dalam kesadaran. Fenomenologi mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep yang bersifat intersubjektif. Penelitian fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala hidup.  

Perkembangan Fenomenologi
  1. Edmund Hussel; Mengembangkan filsafat radikal yang melihat bahwa aliran positivistik ternyata tidak mampu lagi memanfaatkan peluang untuk membuat hidup menjadi lebih bermakna karena mengabaikan nilai dan makna. Hussel mengajak kembali kepada sumber atau realitas yang sesungguhnya yaitu kesadaran manusia yang tidak memandang dari suatu gejala tampak tapi bernuansa menggali makna dibalik gejala itu.
  2. Sehutz; Menghubungkan antara pengetahuan ilmiah dengan pengalaman sehari-hari dari pengetahuan dimana pengalaman dan pengetahuan berakar.
Beberapa Prinsip Fenomenologi:
  1. Kenyataan ada dalam diri manusia baik sebagai individu maupun kelompok selalu bersifat majemuk atau ganda yang tersusun secara kompleks dengan demikian hanya bisa diteliti secara holistik dan tidak terlepas-lepas.
  2. Hubungan antara peneliti dan subjek saling mempengaruhi, keduanya sulit dipisahkan.
  3. Lebih kearah  pada kasus-kasus, nukan untuk menggeneralisasi hasil penelitian.
  4. Sulit membedakan sebab dan akibat, karena situasi berlangsung secara simultan.
  5. Inkuiri terikat nilai buakn.
Prinsip Dasar Fenomenologi menurut Stanley Deetz:
  1. Pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar. Kita akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengan pengalaman itu sendiri.
  2. Mana benda terdiri dari kekuatan benda dalam kehidupan seseorang. Bagaimana kita berhubungan dengan benda menentukan makananya bagi kita.
  3. Bahasa merupakan kendaraan makna. Kita mengalami dunia  melalui bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengekpresikan dunia itu.
  4. Fenomenologi adalah sebuah metode epistemologis yang menolak presuposisi-presuposisi. Pengalaman dialami seperti bayi yang baru lahir melihat dunia.
  5. Meroda untuk menunda preseuposisi adalah melalui EPOCHE. Yaitu menunda atau mngurung semua anggapan sebelum pengalaman itu menjelaskan dirinya sendiri.
  6. Braoketing atau juga disebut reduksi phenemenologis, dimana seorang "pengamat" berupaya menyisihkan semua asumsi umum yang dibuat mengenai suatu fenomena.
Teknik Pengumpulan Data:
  1.  Obeservasi
  2.  Wawancara mendalam
  3. Dokumen
  4. FGD (Fokus Group Disscucion)
Tahapan pendekatan Analisi Fenomenologu (Cress Well)
  1. Peneliti mulai dengan menggambarkan secara lengkap pengalaman mereka tentang fenomena yang diamati.
  2. Peneliti menemukan pernyataan (dalam wawamcara) tentang bagaimana individu mengalami topik, menyusun daftar pernyataan yang signifikan dan memperlakukan setiap pernyataan secara seimbang dan menyusun daftar pernyataan yang tidak tumpang-tindih.
  3. Pernyataan ini dikelompokkan dalam 'unit makna" menyusun unit ini dan memberikan gambaran penelasan tekstur (sifat khas0 pengalaman.
Penentuan jumlah subjek penelitian:
In phenomenological study, the participants maybe located at a single site, althought they need to be. Most important, they must individuals who have experience and can articulate their concious experience... interviews with up to 10 people.

Penentuan Subjek Penelitian:

  • Purposive
  • Snowball
  • Sebanyak-banyaknya varian (laki-laki dan perempuan. pendidikan rendah-tinggi, dsb) 

No comments:

Post a Comment

Sesame Street Elmo
Copyright © Jurnal Komunikasi. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design