Berbagi materi seputar dunia ilmu komunikasi

Pengikut

Komunikasi Organisasi: Dimensi-dimensi Organisasi


A.                Dimensi struktur
Dimensi ini adalah dimensi internal dari suatu organisasi, ini adalah dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi ini menjadi penopang di dalam organisasi, dimana berbagai macam struktur akan membentuk bagaimana organisasi berkerja dan bagaimana organisasi berperilaku.
1.      Formalization
Formalisasi yang dimaksud disini bukanlah berarti “membuat sesuatu menjadiformal” (kata kerja), melainkan mempunyai arti “seberapa tinggi tingkat keformalan” (katasifat) didalam suatu organisasi.Organisasi pasti memiliki peraturan, baik itu yang mengatur anggota, mengaturaktivitas, mengatur komunikasi, mengatur pekerjaan, atau mengatur hal-hal lainnya. Karenaperaturan adalah salah satu hal yang membedakan organisasi dengan kelompok, dimanadalam organisasi aturan adalah sesuatu yang harus ada, tidak seperti kelompok yang bisa sajahanya memakai norma dan etika. Peraturan didalam organisasi selalu dalam bentuk tertulis,merupakan aturan yang berlaku bagi seluruh anggota organisasi.Formalisasi adalah tolak ukur untuk mencari seberapa tinggi tingkat peraturandidalam sebuah organisasi. Bagaimana tingkat mengukurnya? Terkadang kita hanya perlumelihat seberapa tebal peraturan tersebut, karena peraturan didalam organisasi pasti tertulis.Semakin kompleks dan semakin banyak peraturan berarti organisasi tersebut memilikiformalisasi yang semakin tinggi.Bila kita melihat ibu-ibu di sekitar rumah anda melakukan arisan setiap minggu, dandengan santainya mereka bergosip, bercanda, dan tertawa ketika mengadakan arisan. Iniadalah contoh formalisasi yang rendah didalam organisasi, peraturan tetap ada (misalnyaperaturan bahwa setiap anggota arisan hanya boleh menang 1 kali) tetapi jumlah dankompleksitasnya sangat rendah. Bila kita melihat anggota DPR rapat, seringkali sangat alotdan dapat berlangsung berhari-hari, mengapa begitu? Karena anggota DPR memiliki banyaksekali aturan: UUD 1945, KUHP, Kode etik, PP presiden, SK menteri, dan undang-undanglain yang mengatur jalannya persidangan. Ini adalah contoh formalisasi yang sangat tinggi.
2.      Specialization
Setiap anggota organisasi memiliki tugas masing-masing agar organisasi dapatmencapai tujuannya, tetapi tidak seluruh anggota memiliki kemampuan untuk melakukanberbagai tugas, karena setiap manusia itu unik. Tidak ada manusia yang dapat melakukanseluruh pekerjaan, ada yang ahli menggambar, ada yang ahli menulis, dan keahlian lainnya.Bagaimana organisasi dapat mengoptimalkan keahlian anggotanya? Jawabannya adalahdengan spesialisasi.Spesialisasi adalah jobdesk, seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan oleh satuanggota/pegawai didalam sebuah organisasi. Pekerjaan harus dibagikan kepada setiap orang,agar tugas dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.Tingkat pembagian pekerjaan inilah yang disebut spesialisasi, apakah setiap anggotaakan memiliki tugas yang spesifik? Ataukah setiap anggota akan memiliki tugas yangbermacam-macam? Ini akan memengaruhi hasi dari pekerjaan setiap anggota, anggota yangmemiliki pekerjaan yang spesifik akan cenderung lebih fokus terhadap pekerjannya. Anggotayang memiliki pekerjaan yang bermacam-macam akan tidak terlalu fokus terhadappekerjannya karena ia harus mengerjakan berbagai macam pekerjaan dalam waktu yangsama.Spesifikasi memiliki dua aspek yaitu vertikal dan horizonal, vertikal artinyaberdasarkan tingkat kekuasaan anggota terhadap pekerjaan, horizontal dari banyaknya danruang lingkup pekerjaan.
3.      Hierarchy of authority
Mengapa seseorang selalu berusaha naik pangkat hingga menjadi direktur? Manager? Chairman? Perilaku ini tidak hanya dilandasi oleh motif ekonomi, tetapi juga motif afeksi,orang-orang senang berada diatas, senang memiliki kekuasaan terhadap orang lain. Sepertisalah satu dari tiga motif sosiogenis yang diungkapkan oleh mclelland, yaitu motif kekuasaan(Rakhmat, Hal 37:2013)Seberapa tingkat kekuasaan yang dimiliki oleh atasan? inilah hierarchy of authority,bagaimana atasan memiliki kekuasaan atas bawahan. Didalam organisasi perilaku ini disebutspan of control, yaitu berapa banyak bawahan yang melapor pada atasan? berapa banyakbawahan yang harus diurus atasan? Semakin banyak bawahan maka akain semakin sedikitkekuasaan dia terhadap bawahan tersebut.Seorang pemilik usaha air isi ulang (air galon) hanya harus mengurusi sedikit pekerja(Bawahan), maka dengan mudah ia dapat menyuruh pekerjanya untuk membeli nasi padangatau membelikan rokok buat dia. Seorang manager outsourcing pabrik harus mengurusratusan atau ribuan pekerja, mana mungkin ia menyuruh pekerjanya membelikan nasi padangatau rokok di warung? Inilah ilustrasi hierarchy of authority.
4.      Centralization
Pemilik dan pejabat organisasi biasanya memiliki wewenang yang lebih tinggi dalammembuat keputusan, haruskah seperti itu? Centralization dapat mengukur seberapa besarwewenang dalam membuat keputusan (decision making).Seorang ketua organisasi dapat saja membuat semua keputusannya sendiri, tidak adayang melarang , tetapi bisa juga ketua mendelegasikan keputusannya kepada bawahannya(misalnya manager dan direktur), atau bahkan dia dapat saja membebaskan anggota ataukaryawannya untuk mengambil keputusan. Hal ini dapat dianologikan dengan sistempemerintahan kerajaan dan parlementer.
5.      Profesionalism
Pekerja adalah seorang proffesional, seseorang yang kompeten dalam melakukanpekerjaannya. Tingkat untuk mengukur seberapa proffesional seseorang secara umum diukurdari tingkat pendidikan dan pengalamannya. Seseorang yang lebih tinggi tingkat pendidikandan pengalamn berkerjanya dianggap lebih proffesional dan lebih mampu dibandingkanpekerja lainnya.Seorang doktor, proffesor, lulusan Harvard, telah membuat beraneka buku, telahmeluncurkan berbagai penelitian, dan sangat berpengalaman di wilayah akademis akan lebihmudah untuk menjadi rektor dibandingkan dengan seorang dosen lulusan swasta yang hanyalulusan S1. Inilah bagaimana organisasi menilai seberapa cakap atau mampunya seseorang.
6.      Complexity
Bila kita melihat pabrik seringkali pegawainya ada ratusan atau bahkan ribuan orang,sama juga ketika kita pergi ke kantor polisi pusat kita juga akan menemukan ratusan ataubahkan ribuan polisi. Keduanya sama-sama memiliki anggota yang jumlahnya sangat besar,tetapi ada perbedaan mendasar antara dua insititusi tersebut.Pembagian wilayah pekerjaan, departemen, dan sub-organisasi didalam dua institusidiatas sangat jauh berbeda. Pegawai di pabrik semuanya melakukan pekerjaan yang sama,tidak ada spesialisasi dan perbedaan pekerjaan, semuanya adalah buruh yang bertugasmemproduksi barang. Kantor polisi membagi pekerjaannya , ada yang bekerja sebagai polisilalu lintas, ada yang bekerja sebagai penyidik, detektif interogator dan lain lain sebagainya Inilah yang dinamakan complexity, seberapa besar pekerjaan, departemen/sub-organisasindan ruanglingkup suatu organisasiAda tiga macam jenis complexity didalam organisasi yaitu
- Vertikal : Tingkatan dalam organisasi
- Horisontal : Jenis pekerjaan
- Spasial : Ruanglingkup dan banyaknya keberadaan organisasi secara fisik
7.      Standarization
Dalam melakukan pekerjaan, setiap anggota sudah memiliki aturan dan alur yangharus dilalui, hal ini sering juga dinamakan SOP (Standard operational procedure). Suatu perusahaan/ organisasi harus membuat suatu alur yang lancar agar pekerjaan itu efisien. Misalnya seseorang yang berkerja di oil rig chevron di tengah laut harus melakukan prosedur yang benar, kalau tidak bisa meledak dan hancur rig oilnya. Standarisasi ini dibuat agar pekerjaan aman, efisien, dan dapat dikerjakan secara tepat waktu.
8.      Personal configuratios
Dalam bahasa inggris disebut juga Departmentalization yaitu bagaimanamengkonfigurasikan pegawai dalam departemen-departemen yang tepat, agar pekerjaan dapatdilaksanakan dengan tepat, efisien dan lancar.Pembagian ini dapat dibagi berdasarkan:
- Fungsi : Fungsi dari pekerjaannya (humas, marketing,dll)
- Produk : Dari hasil pekerjaannya (barang, jasa, dll)
- Geografi: Dari wilayahnya (costumer service jabar,jateng,jatim ,dll)
- Proses : Dari proses pengerjaannya (juru masak, pembeli bahan, dll)
- Costumer : Dari sisi kostumernuya (rentenir, kreditor bank, dll)
- Otoritas : dari seberapa tinggi otoritas (presiden, menteri , dll)
Ketika didalam organisasi atau perusahaan, harus ada pembagian didalam setiapdepartemen dan divisi, apakah akan memilih divisi gendut, ataukah kurus? Ada kalanyasebuah lingkup pekerjaan dapat diselesaikan lebih mudah bila bersama-sama, tetapi adakalanya juga sebuah lingkup pekerjaan dapat diselesaikan lebih baik bila dikerjakan olehlebih sedikit orang.Dimensi kontekstual. Dimensi ini adalah dimensi yang mempengaruhi dimensi struktur, dimensikontekstual berisi aspek-aspek yang akan memengaruhi seluruh organisasi, dapat juga disebutbagian eksternal, karena dimensi ini akan memengaruhi setiap bagian didalam organisasi,terutama dimensi struktur didalam suatu organisasi.

B.     Dimensi Kontekstual
Yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi, yang terdiri dari:
1.      Environment
Environment atau juga lingkungan adalah keadaan di sekeliling organisasi tersebut,karena organisasi tidak akan lepas dari lingkungan, ia akan selalu tergantung pada keadaaandisekitarnya. Lingkungan bisa berupa pemerintah, peraturan, kondisi finansial, geografis, danlain sebagainya, bisa berupa apapun yang memengaruhi organisasi ersebut.Terkadang organisasi lain ikut turut andil didalam organisasi, mereka menimbulkanlingkungan kompetitif, dimana kita akan bersaing dengan organisasi tersebut, baik dari segiprestasi, finansial, popularitas, kredibilitas dan lainnya.Sebuah perusahaan di New York akan memiliki etos kerja yang lebih tinggi daripadayang berkerja di Oklahoma, hal ini terjadi karena New York adalah kota yang padat dantidak pernah mati, dimana lingkungan akan memaksa organisasi di New York berkerja lebihgiat dan lebih disiplin dibandingkan di Oklahoma yang lebih santai dan lebih bernuansapedesaan.
2.      Size
Seberapa besar suatu organisasi, organisasi dapat memiliki hanya belasa anggota,puluhan anggota, ratusan anggota, ribuan, atau bahkan jutaan. Tidak ada batasan didalambanyaknya anggota organisasi.Besarnya suatu organisasi akan memengaruhi perilaku dan sistem komunikasididalam organisasi, organisasi akan semakin kompleks ketika ukurannya semakin besar.Mengurus orang yang sedikit dan banyak akan jauh berbeda, sistem yang dipakai pun akanjauh berbeda, dan seluruh perilaku komunikasi (baik vertikal maupun horizontal) akanberbeda.
3.      Culture
Nilai budaya didalam suatu organisasi akan memengaruhi organisasi, nilai budayadapat berupa norma, kepercayaan, etika dan nilai-nilai lainnya. Hal ini tidak dibatasi olehgeografis, dapat juga budaya kerja yang berdasarkan tingkat pendidikan, kebutuhan danlainnya.Misalny sebuah sekolah di Jepang tidak akan mentolerir keterlambatan lebih dari 5menit, karena budaya mereka yang tepat waktu tidak akan memperbolehkan setiapanggotanya untuk terlambat dan menyia-nyiakan waktu. Di Indonesia mungkinketerlambatan bisa sampai 15-30 menit, karena di Indonesia budaya mengenai waktu tidakseketat di Jepang.
4.      Teknologi
Kemajuan teknologi tak dapat kita tahan,kita harus beradaptasi dengan teknologi agardapat bertahan hidup. Ini adalah salah satu asumsi dari teori technology determinism yangdiungkapkan oleh Karl marx dan dikembangkan oleh Thorstein Veblen.Dunia tidak lepas dari ketergantungan akan teknologi, begitu juga organisasi.Organisasi akan selalu mengikuti perkembangan teknologi, karena dunia di sekitarnya jugatergantung akan teknologi yang sama. Perilaku komunikasi, cara berkerja, tujuan, strategi dansemua aspek akan berubah seiring berkembangnya teknologi.Contoh paling besar adalah revolusi industri, dimana para pekerja digantikan olehmesin. Sistem konvensional yang membutuhkan banyak pekerja dapat digantikan oleh satumesin, hal ini menciptakan sistem organisasi yang baru, dimana buruh dianggap sebuahmesin dan alat dalam memproduksi barang.


Sumber: academia.edu dan fportfolio.petra.ac.id

No comments:

Post a Comment

Sesame Street Elmo
Copyright © Jurnal Komunikasi. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design