sumber: http://alan-blogs.blogspot.co.id
Tahapan perkembangan
manusia mempunyai 3 dimensi tahapan perkembangan, yaitu perkembangan fisik,
perkembangan kognisi dan perkembangan psikososial. Perkembangan fisik terdiri
dari pertumbuhan fisik dan otak, kapasitas sensori, ketrampilan motorik dan
perkembangan kesehatan. Sedangkan untuk perkembangan kognisi adalah berupa
perubahan dalam kemampuan mental, contohya pembelajaran, perhatian, memori,
bahasa, pemikiran, penalaran dan kreatifitas. Untuk perkembangan psikososial
perubahan dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial. Ada lima tahapan
perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu masa toddler, masa anak awal, masa anak petengahan,masa
remaja dan masa dewasa awal.
1.
Bayi dan Toodler
Pada tahapan ini
dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai umur 3 tahun. Perkembangan
fisik meliputi beroperasinya semua sistem rasa dan tubuh dengan tingkatan yang
bervariasi, perkembangan otak yang kompleks dan tingginya pengaruh lingkungan,
pertumbuhan dan perkembangan fisik (ketrampilan) berlangsung dengan cepat.
Perkembangan kognitif meliputi kemampuan untuk belajar dan mengingat peristiwa
yang saat ini terjadi, pengunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah
diakhir tahun ke-2, dan berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat.
Perkembangan psikososial meliputi terbentuk hubungan kelekatan dengan orang
tua, caregiver dan orang lain dengan kuat,
berkembangnya sistem kewaspadaan diri, adanya perubahan dari ketergantungan
menjadi mandiri. Meningkatkan ketertarikan dengan anak-anak yang lain yang
seumuran (Papalia et al, 2007).
2.
Anak-Anak Awal (Early Childhood)
Rentang umur dalam
tahap ini adalah 3-6 tahun. Perkembangan fisik meliputi mengalami pertumbuhan
fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih ramping dan proporsional
seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya nafsu makan dan kurang
tidur, meningkatnya ketrampilan dan kekuatan gerakan. Perkembangan kognitif
meliputi pemahaman mengenai perspektif orang lain berkembang, ketidakmatangan
kognitif karena memiliki beberapa ide yang tidak logis mengenai dunia,
berkembangnya memori dan bahasa, kecerdasan dapat diprediksi, mempunyai
pengalaman belajar di preschooldan kindergarten. Perkembangan psikososial meliputi konsep
diri dan pemahaman emosi menjadi lebih kompleks, meningkatnya kemandirian,
inisiatif, dan kontrol diri, berkembangnya identitas gender, permainan menjadi
lebih imajinatif, elaboratif dan melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya
sifat menolong, agresif dan ketakutan (Papalia et al, 2007).
3.
Anak-Anak Pertengahan (Middle Childhood)
Tahapan ini dialami
individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun. Perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan ketrampilan atletis,
mengalami masalah pada sistem pernafasan, tetapi umumnya kesehatan lebih baik
di rentang kehidupan. Perkembangan kognitif meliputi menurunnya egosentris,
anak mulai berfikir secara logis, tapi nyata, meningkatkan kemampuan
memori dan bahasa, memasuki sekolah dasar, karena secara kognitif mengizinkan.
Perkembangan psikososial meliputi konsep diri lebih kompleks, yang mempengaruhi
sistem perhargaan dirinya, kontrol yang berubah dari orang tua ke anak (agak
kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya hubungan dengan teman sebaya.
(Papalia et al, 2007)
4.
Remaja (Adolescence)
Tahapan perkembangan
ini dimulai sejak individu berumur 11 tahun sampai 20 tahun.Perkembangan fisik
meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya kematangan alat reproduksi,
meningkatnya gangguan makan (eating disorder) dan pengunaan narkoba dan obat-obatan
terlarang dalam rangka pencapaian identitas diri. Perkembangan
kognitif meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan berkembangnya pengunaan
alasan yang ilmiah, ketidakdewasaan berfikir dalam beberapa perilaku dan
kebiasaan, pendidikan difokuskan untuk persiapan ke pendidikan yang lebih
tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial meliputi pencarian identitas
termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik, pergaulan dengan
teman sebaya berdampak positif atau negatif. (Papalia et al, 2007)
5.
Dewasa Awal (Young Adulthood)
Dewasa awal ini
merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini disebut dengan masa
muda (Kenniston dalam Santrock, 1995). Transisi ini ditunjukan dengan
kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan (karir, nilai-nilai,
keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan merupakan transisi dari sekolah
menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini dimulai ketika individu
berumur 20 tahun sampai 40 tahun (Papalia et al, 2007). Di masa ini, pemuda
berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta dipuncak
fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna, ketajaman
visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan
akan mengalami penurunan pada usia 45 tahun (Santrock, 1995). Menurut Piaget,
pemuda mengalami pergeseran ke pemikiran post-formal. Pemikiran pada masa
dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap
kognisi orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang
bersifat relatif. Pemikiran post-formal melihat bayangan abu-abu. Pemikiran
tersebut sering kali muncul sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi
membuka cara pandang tidak biasa terhadap sesuatu dan menantang pandanan
sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran tersebut memungkinkan orang
dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan atau memilih diantara
beberapa ide yang saling berlawanan (Papalia et al, 2007).
Sumber:
rhenniyhanasj.wordpress.com
Comments
Post a Comment