Psikologi Komunikasi: Definisi dan Pendekatan Psikologi Komunikasi



      
Apa itu psikologi komunikasi? Untuk memahaminya mari kita mulai dengan defisini psikologi itu sendiri. Sebagai ilmu psikologi memiliki objek material pada umumnnya yaitu manusia. Psikologi menjadikan prilaku manusia sebagai objek formal dipandang dari faktor kejiwaan. Komunikasi juga erat kaiatannya dengan prilaku dan pengalaman kesadaran manusia, tidak heran bahwa komunikasi selalu menarik perhatian peneliti psikologi. Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadiaan, kurangnya komunikasi akan menghambat kepribadian manusia. Arsley Montage menyatakan: “The most important agency throught which the child learns to be human is communication, verbal, also non verbal.”
                Psikologi memandang atau menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi pada proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara organisme.
Pada diri komunikan psikologi memberikan karakteristik manusi komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi prilaku komunikannya. Pada komunikator psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya apa yang menyababkan satu sumber komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak.
Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat ke dalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang memengaruhinya dan menjelaskan berbagai corak komnikan ketika sendiri atau dalam kelompok.
                Komunikasi boleh ditunjukkan untuk memberikan informasi, menghibur atau memengaruhi (komunikasi persuasif). Komunikasi persuasif erat kaitannya dengan psikologi.

                Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiaannya pada prilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya prilaku itu. Psikologi melihat komunikasi pada prilaku individu komunikan. Fisher menyebut 4 ciri pendekan psikologi pada komunikasi.
1.       Sensory reception of stimuli atau penerimaan stimuli secara indrawi.
2.       Internal mediation of stimuli atau proses yang meng-antarai stimulus dan respons.
3.       Prediction of respons atau prediksi respon.
4.       Reinforcement of respons atau peneguhan respons.

Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan kepada organ-organ penginderaan kita yang yang berupa data. Stimuli berbentuk orang, pesan, suara, warna dan segala hal yang memengaruhi kita. Stimulus kemudian diolah dalam jiwa kita dalam “kotak hitam” yang tidak pernah kita ketahui. Kita hanya mengambil kesimpulan tentang proses yang terjadi pada “kotak hitam”  dari respon yang tampak. Misalnya, kita mengetahui bahwa bila ia tersenyum, tepuk tangan, dan meloncat-loncat pasti ia dalam keadaan gembira.


Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respons yang terjadi di masa lalu dapat meramalkan respon yang akan datang (kita harus mengetahui sejarah respons sebelum meramalkan respons individu massa ini). Dari sinilah timbul perhatian pada gudang memory (memory storage)  dan set (penghubung masa lalu dan masa sekarang). Salah satu unsur sejarah respons adalah peneguhan, yaitu respons lingkungan (atau orang lain pada respons organisme yang asli) atau Bergera dan Lambert menyebutnya feedback.
Belum ada kesepakatan tantang cakupan psikologi, namun Georgeo A. Miller membantu kita membuat definisi psikologi yang mencangkup semuanya: ‘Psychology is the science taht attempts to describe, predict, and control mental and behavioral events.” (Mille, 1974:4).
Dengan demikian psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Peristiwa mental adalah apa yang disebut Fisher internal mediation of stimuli sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Peristiwa behavioral adalah apa yang tampak ketika orang berkomunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Mencoba menganalisis peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial, oleh karena itu pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

Comments