Sumber: http://www.wisatakotabanjar.com
Salah
satu objek wisata yang terdapat di daerah Parigi kabupaten Pangandaran adalah Pantai
Batuhiu, karena bukan merupakan kawasan yang diperbolehkan untuk berenang sebab
arusnya berbahaya Batuhiu lebih mengandalkan keindahan alamnya dalam menarik
wisatawan. Daerah wisata yang terkenal akan konservasi penyu ini baru melakukan
pergantian kepengurusan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dengan Cecep
Sudrajat sebagai ketua yang baru. Salah satu anggotanya yaitu Budi Ismail
menyatakan bahwa ia ingin turut serta mengembangkan pariwisata Pangandaran oleh
sebab itu ia bergabung dalam Kompepar Batuhiu. Ia sudah menjabat sebagai
sekretaris Kompepar selama dua bulan, sebelumnya ia hanya sebagai salah satu
pedagang pakaian di kawasan pantai Batuhiu. Setelah bergabung dengan Kompepar
selain berkomunikasi dengan para wisatawan, kini ia lebih sering berkomunikasi
dengan pemerintah setempat terkait perkembangan pariwisata Batuhiu seperti
Dinas Pariwisata, UPTD Perparkiran serta Dinas Perhubungan. “Ada rencana
mendirikan koprasi yang dikhususkan untuk para anggota Kompepar yang terdapat
sekitar 110 orang baik para pedagang jasa maupun non jasa sehingga saya lebih
sering berinteraksi dengan pihak koprasi,” ujar Budi, yang juga tergabung dalam
komunitas Karang Taruna di daerahnya..
Terkait dengan pariwisata berbasis ekologi, Budi
menyatakan bahwa ia belum pernah mendengar istilah tersebut. Ia memaknai pariwisata
ekologi sebagai pariwisata yang tidak merusak lingkungan dengan cara menata
tata ruang lingkungan lebih baik lagi seperti menanam pohon. Dalam
mempromosikan wisata Budi lebih banyak mengangkat koordinator bidang teknologi
informasi dalam keanggotaan kompepar melalui media sosial yang dirasa lebih
cepat dan efisen. “Akhir-akhir ini yang ditarik ke media sosial lebih banyak
hal-hal yang buruk di lingkungan wisata, hal-hal yang tidak baik dari segi
kebersihan makanan apalagi yang mahal misalnya. Kita bertujuan kalau misalnya
kita membuka forum di media sosial khusunya untuk wisata Batuhiu akan menjadi
interaksi dengan publik dimana kita dapat mengambil saran maupun tanggapan
publik dalam memajukan pariwisata Batuhiu.” Kata Budi, menjelaskan.
Jika
di daerah pantai Pangandaran terdapat kearifan lokal Hajat Laut, Batuhiu juga
memiliki tradisi syukuran satu muharam yang dilakukan dengan cara doa dan makan
bersama bersama warga sekitar, namun tidak ada acara memotong kepala sapi. Tradisi
tersebut dilakukan sebagai bukti kepercayaan masyarakat sekitar akan keberadaan
makluk ghaib yang hidup berdampingan dengan manusia agar saling menghargai serta
sebagai bentuk rasa syukur atas keselamatan yang telah diberikan. Selain itu
ada juga kegiatan Keramat dalam bentuk sholawat bersama, kegiatan ini lebih
sering dilakukan setiap malam kliwon terlebih pada malam jumat kliwon karena
kunjungan wisatan yang cenderung lebih banyak di malam tersebut. “Kegiatan
Keramat ini lebih dimanfaatkan sebagai wisata religi bukan ekologi karena lebih
banyak mengandung unsur sosial dan agama dibanding lingkungan dan ekosistemnya.
Pemanfaatan ini bertujuan agar diperoleh dana sebagai pemasukan kas Kompepar
yang nantinya dapat digunakan dalam melakukan peningkatan sarana dan prasana
maupun dalam membuat acara atau kegiatan lainnya. Target utama dari wisata ini
lebih kepada wisatawan domestik mengingat masih kurangnya wisatawan manca negara
yang berkunjung ke Batuhiu.” Ujar Iman yang menjabat sekretaris II Kompepar.
Dukungan
yang diberikan masyarakat setempat dan Dinas Pariwisata dalam melestarikan
wisata religi cukup baik, sayangnya masih terdapat faktor penghambat dari segi
sarana dan prasarana seperti jarak toilet yang cukup jauh, lahan parkir yang
kurang luas dan kebersihan fasilitas yang tidak terawat. Anggaran dana yang
dibutuhkan untuk merehabilitasi juga belum mencukupi dan masih menunggu
disetujuinya proposal yang diajukan.
Buat saya batuhiu itu is the best...kereeen banget karena saya kalau lagi di kampung sering main ke sana melihat pemandangan alamnya yang indah apalagi menjelang sore hari..bbbeuuh gada duanya. Deburan ombaknya gak hilang dari imajinasi saya. semoga saja pemerintah setempat bisa lebih meningkatkan lagi fasilitas wisata batuhiu sehingga menjadi objek wisata yang memuaskan pengunjungnya. salam
ReplyDeleteAamiin, terima kasih sudah berkunjung. :)
ReplyDelete