Peran Penting serta Faktor yang Mempengaruhi Etika dan Prilaku Bisnis

 Disampaikan oleh Dr. Memed Sueb. S.E,  M.E., Ak. Kepala Departemen Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  

     Etika bisnis sangat penting karena dalam dunia usaha ada dua konsep yang mendasari pendekatan dalam mendirikan perusahaaan yang pertama keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, yang kedua tanggung jawab terhadap strekholdernya. Etika bisnis dalam definisinya prilaku etis atau tidak etis yang dilakukan suatu pimpinan, manager, kayawan atau siapaun dalam pelaku bisnis. Dalam sisi etnis dalam kultur atau budaya mempengaruhi prilaku aktivitas bisnisnya contoh dalam pembuatan produk masakan, orang jawa cenderung manis, sedangan orang minang cenderung pedas. Ini yang disebut perbedaan kultur. Yang kedua pengetahuan atau wawasan, semakina luas pengetahuan dan wawasan akan semakin banyak pengaruh yang ada. Ketiga, etika dipengaruhi oleh prilaku organisasi yang dilakukan perusahaan sehingga mempengaruhi prilaku etika dalam melayani klien atau pelanggan. Faktor prilaku etika bisnis diantaranya:

  • Masalah psikal, yaitu kualitas air, udara, dan keamanan dimana perusahaan itu berada. Contoh lingkungan perusahaan pantai dan perusahaan yang berada di lingkungan pegunungan pasti berbeda.
  • Faktor moral, yaitu tergantung kepada kebutuhan kejujuran dan keadilan suatu perusahaan. Contohnya di perusahaan perbankan yanga rentan akan kepercayaan kejujuran menjadi modal utama. Jika ada pegawai bank yang tidak jujur tidak akan diumumkan publik karena akan menyebabkan ketakutan nasabah. Berbeda dengan aparat kepolisisan yang tidak jujur akan diumumkan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan.
  • Faktor bejudgetment, artinya jika terjadi kesalahan dalam perusahaan apakah akan dilakukan konvensasi atau tidak
  • Faktor aktivis shellholder apakah mereka berlaku etis atau tidak, lingkungan juga konsumennya. Jika terlalu mengejar keuntungan akan mempengaruhi prilaku menagementnya, apapun akan dilakukan karena tekanan.
  • Akibat ekonomi, bisa penurunan nilai rupiah, tekanan, stabilitas ekonomi.
  • Kompetisi, tingkatnya bisa dari regional sampai internasional. Contohnya teknologi gadget yang mempengaruhi serangan dalam memasarkan produknya.
  • Finansial, tidak sedikit yang melakukan skandal akuntansi dan keuangan. Contoh sekarang bulan november, tutup buku desember, capainnya baru delapan puluh persen. Adanya tekanan takut omset tidak tercapai, para pelaku bisnis melakukan rekayasa akuntansi dan keuangan.
  • Goverment fairless, melakukan pengakuan terhadap good goverment dan isu-isu etika. Melakuakn bisnis tanpa memperhatikan bisnis goverment. Perusahaan itu harus akuntable, ada keterbukaan dan barnes.
  • Sinergitas, meliputi publikasi, perubahan kondisi sosial dan lain-lain yang mendorong pelaku bisnis melakukan tindakan tidak etis.Institutional reposment bagaimana penegakan hukum berupa undang-undang yang mengatur penegakan bisnis dan profesi. Bagaiaman pemerintah bisa menegakkan hukum dan undang-undang sehingga praktek bisnis dan profesi bisa dilaksanakan.
Tips agar pelaku bisnis beretika:

  • Mengendalikan diri, dalam artian tidak menjelekkan orang lain. Mengejar keuntungan bisa dengan cara bermain efensiensi biaya, keungtungan besar biaya kecil
  • Mengembangkan tanggung jawab sosial. Pendekan pertama konsvensional yaitu keuntungan, kedua ada inis positif dari masyarakat dengan adanya tanggung jawab sosial.
  • Mempertahankan jati diri dengan mempertahannkan karakter masing-masing yang menjadi ciri khas positif dari pelaku bisnis.
  • Menciptakan persaingan yang sehat dengan cara hampir mirip dengan pengendalian diri.
  • Menghindari sifat lima K, diantaranya katabelece, konkalikong, koneksi, komisi dan kolusi. Artinya harus berbisnis secara fair berdasarkan kinerja yang baik bukan hasil nepotisme atau katabelece.
  • Mampu menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, harus ada kebenarian.
  • Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan pengusaha. Umpanya banyaknya toko sejenis tapi tidak menjelekkan satu sala lain karena kualitas yang dipercaya.
  • Konsepkuensi dan konsisten dengan aturan main bersama. Umpanya kita mebuat suatu produk dikatakan produk yang terbaik maka itu harus bisa dipertanggungjawakan. Bukan sekedar jargon pemasaran yang menjadi indikasi cenderung menipu, justru menjadi keterbukaan produk unggulan sehinggga konsumen tertarik.
  • Memelihara kesepakatan, maksudnya agreement yang disepakati antara produsen dengan konsumen. Contohnya penjualan secara tunai sangat sulit saat ini, sering terjadi uang terima hari ini barang satu minggu kemudian, adanya komitmen satu minggu harus ditepati agar konsument percaya.
  • Hukum positif bisa berupa undang-undang peraturan sehingga bagaimana meknisme bisnis diatur disana bisa diselesaikannya kesalahan pahaman dalam berbisnis.
Etika ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mencerminkan kita sebagai mahasiswa yang baik.  Setiap profesi pasti memiliki etikanya yang mencegah terjadinya pelanggaran peraturan. Semakin dijungjung etika maka akan semakin dipercaya.

Comments