sumber gambar: merdeka.com
1. Merebut
Atensi
Merebut
atensi adalah membangun simpati audiens pada diri kita. Hal itu dapat dilakukan
dengan cara ;
·
Menggunakan busana yang
sesuai
Sesuaikan busana yang dipakai dengan tempat dimana kita
presentasi dan kepada siapa kita menyampaikan presentasi tersebut.
·
Datang tepat waktu
Usahakan sebagai pembicara datang lebih awal.alangkah
bagusnya satu jam sebelum acara dimulai. Bisa kita bayangkan,apabila kita
datang terlambat,maka kita akan sangat sulit untuk mendapat simpati dari
audiens,sekaligus kita akan kehilangan kepercayaan dari panitia atau
penyelenggara untuk menyampaikan presentasi pada kesempatan berikutnya.
·
Gunakan alat audio visual
Di era modern seperti
sekarang ini,hampir semua pembawa presentasi menggunakan alat bantu baik audio
maupun visual. Alat bantu itu kerap kali menarik simpati audiens. Maka dari
itu, manfaatkanlah fasilitas alat bantu yang ada dengan semaksimal
mungkin.tapi, perlu diperhatikan juga,jangan sampai alat bantu itu menjadi
faktor yang dominan,jangan sampai audiens sepenuhnya hanya memperhatikan alat
bantu saja.tetap pokok sentralnya adalah tugas sebagai pembicara.alat bantu ini
digunakan untuk lebih memudahkan bagaimana audiens bisa menyimak dengan lebih
optimal dari apa yang kita sampaikan.
·
Jembatani antara apa yang
baru berlalu dengan apa yang segera terjadi.
Maksudnya adalah
mengaitkan apa yang baru saja terjadi atau yang baru saja disampaikan dengan
apa yang akan disampaikan
·
Kemukakan sasaran dan tujuan.
Sampaikan sasaran dan
tujuan penyampaian presentasi kepada audiens.
·
Kemukakan manfaat yang akan diperoleh
audiens.
Sampaikan pula
manfaat yang akan diperoleh audiens agar audiens dengan tulus mau mendengarkan
presentasi dari awal hingga akhir presentasi.
2. Membuka
presentasi
Membuka
presentasi bisa dengan cara menjembatani apa yang baru saja terjadi dengan apa
yang akan segera terjadi,mengemukakan sasaran dan tujuan dan mengemukakan
pendapat yang akan diperoleh audiens. Diluar itu semua,banyak sekali cara
lainnya untuk membuka presentasi,diantaranya :
·
Memberikan pujian yang tulus
kepada audiens secara kreatif.
Pada
dasarnya,sebagian besar orang lebih suka dipuji daripada dikritik. Meskipun ada
yang bilang “saya siap untuk dikritik” tapi sebenarnya akan ada rasa tidak
nyaman dihatinya. Berbeda dengan pujian, dengan pujian, audiens akan menjadi
simpati pada kita sebagai pembicara.
·
Mengajukan pertanyaan
retorikal.
Pertanyaan retorikal
yaitu pertanyaan yang kita sudah tahu dengan pasti jawaban audiennya,jadi
tujuannya adalah untuk memperteguh apa yang dirasakan oleh audiens.seperti
contoh; misal sedang demo kenaikan harga
sembako,lalu pembicaranya berkata “bukankah hal ini telah mengingkari janji
mereka sebagai pemerintah?” pasti pada saat seperti itu kita tahu apa jawaban
audiens.
·
Menceritakan pengalaman
pribadi yang traumatis atau dramatis
·
Mengutip pendapat orang
bijak atau membaca puisi penyair yang terkenal.
Membuka presentasi dengan
mengutip pendapat orang bijak, membaca puisi penyair, atau bisa juga dengan
menyanyikan sebuah lagu. Dengan melakukan hal ini, maka diharapkan akan membawa
suasana audiens kepada suasana yang sesuai dengan apa yang akan
dipresentasikan.
·
Memberikan pernyataan yang
misterius.
·
Menceritakan lelucon.
Dalam membuka
presentasi bisa saja yaitu dengan memberikan hiburan dengan lelucon. Tapi
hati-hati dalam menyampaikan lelucon, apabila leluconnya itu garing,itu sangat
berbahaya,sebaiknya kalau merasa tidak
terlalu pandai dalam memberikan lelucon,maka lebih baik hindari saja,karena hal
itu akan menjadi kesalahan yang cukup patal.
3. Hal
Yang Perlu Dihindari.
Ada
beberapa hal yang perlu dihhindari. Kalau yang perlu dihindari itu bukan
berarti tidak boleh dilakukan, tapi kalau bisa sebaiknya dihindari saja.
Nah,apa saja hal yang perlu dihindari saat presentasi?, diantaranya adalah:
·
Jangan memulai presentasi
dengan minta maaf pada audiens.
Sebaiknya sebagai
pembicara profesional tidak boleh meminta maaf, kecuali kalau kita salah karena
datang terlambat. Tapi kalau anda tidak terlambat,maka takperlu untuk meminta
maaf yang sifatnya hanya sekedar basa-basi saja.
·
Jangan berikan hormat kepada
orang penting yang berada diantara audiens.
Kerap kali di
Indonesia, ini adalah hal yang yang lumrah, sebaiknya hal ini dihindari
saja,karena apabila kita menyapa salah satu orang penting saja,maka yanng lain
mungkinn akan merasakan adanya perbedaan tingkat sosial,tetapi kalau dalam
menyapa audiens membuat anda nyaman, maka lakukanlah,hal itu boleh-boleh saja.
·
Jangan mengatakan betapa
sulit menyusun materi untuk presentasi.
Walaupunn menyusun
presentasi tersebut benar-benar sulit, tapi sebaiknnya kita rahasiakan saja,
tidak perlu diberitahukan pada audiens,karena audiens tidak akan terlalu peduli dengan hal tersbut.
·
Tidak boleh berbicara sambil
memasukan tangan ke saku ataupun berbiiar
4. Pendukung
Ide Dalam Presentasi
Dalam melakukan prentasi, ada beberapan hal yang baik
untuk memperkuat keyakinan audiens atas apa yang kita presentasikan
diantaranya:
·
Data statistik dan fakta
Dalam sebuah presentasi alangkah lebih
baiknya kita menyisipkan atau menambah fakta fakta maupun data statistik agar
materi tersebut lebih relevan.
·
Kesaksian dan komentar pakar
Sebaiknya
dalam presentasi di tambahkan pendapat pakar ahli terkenal yang berhubungan
dengan materi yang disampaikan supaya menambah keyakinan audiens terhadap
materi tersebut.
·
Pengalaman, insiden dan
peristiwa
Dalam
presentasi narasumber sedikit membagikan pengalaman atau peristiwa yang pernah
dilakukan dan dialami agar lebih terlihat nyata dan pernah mengalami hal
tersebut.
·
Contoh-contoh konkrit
Contoh
yang pernah dilihat maupun dialami yang berhubungan dengan materi tersebut.
·
Latar belakang historis
·
Analogi
Perumpaan
yang berhubungan dengan materi yang di sampaikan kepada audiens.
·
Demonstrasi
Cara ini merupakan
cara yang paling baik untuk meyakinkan audiens, karena presentasi dilakukan
dengan dibarengi demo mengenai materi yang disampaikan.
5. Menutup
Presentasi
Pada
hakikatnya menutup presentasi itu sama dengan membuka presentasi,namun hanya
disajikan dalam format yang berbeda saja,diantaranya seperti;
·
Membuat ringkasan,dengan meringkas
kembali apa yang telah dipaparkan dalam presentasi.
·
Kita bisa juga mengutip
sebuah puisi,lagu,cerita,syair,sajak dan sebagainya, tapi harus yang relevan
dengan tema presentasi tersebut tentunya.
·
Memberikan himbauan pada
audiens dan memberikan pernyataan yang memotivasi
·
Tantangan untuk segera
bertindak dalam hal yang nyata dan berhubungan dengan materi.
·
Memberikan lelucon yang
relevan, dan sebaiknya hindari jika itu menjatuhkan atau membuat narasumber
malu.
·
Mengulangi manfaat presentasi
tersebut.
·
Meminta audiens memeriahkan
suasana, dan meneriakkan yel-yel
Comments
Post a Comment