KASUS :
Marc Lattoni adalah supervisor dari
suatu departemen akuntansi-biaya beranggota 8 orang dalam sebuah pabrik logam
di Chicago Illinois. Jabatan supervisor baru diperolehnya 6 bulan yang lalu setelah
setahun menjadi akuntan. Dia satu-satunya yang berpendidikan MBA sementara yang
lainnya tidak ada yang berpendidikan tinggi.
Kebutuhan seorang akuntan pengganti
dirinya dirasakan mendesak karena beban pekerjaan yang semakin meningkat. Marc
mengincar seseorang di bagian kontrol produksi yang menurutnya sangat cocok.
Marc telah berbicara dengan supervisor kontrol produksi dan manajer personalia
yang semuanya sepakat bahwa Ralph seorang kulit hitam yang telah bekerja selama
8 bulan adalah calon yang sangat tepat. Ralph masih masih berkuliah dijurusan
akuntasi pada malam hari dan tinggal menyelesaikan kuliahnya yang 6 sks lagi.
Marc telah telah membahas posisi
akuntansi-biaya dengan Ralph, dan Ralph sangat bersemangat. Walaupun demikian
Marc tidak dalam kapasitas memutuskan selain hanya akan merekomendasikannya.
Diperlukan seminggu sebelum keputusan final diumumkan.
Suatu pagi, ketika Marc tiba
dikantornya, dia sudah ditunggu oleh Charles, seorang akuntan-biaya yang
berusia 58 tahun dan telah bekerja selama 24 tahun di perusahaan itu. Charles
yang berasal dari Bagian Selatan Amerika itu telah mendengar kabar bahwa Ralph
akan naik pangkat dan bekerja dalam departemen akuntansi. Charles tidak
berbasa-basi : “Saya tidak pernah bekerja dengan seorang negro dan saya tidak
akan pernah mau” Wajah Charles memerah, dan ini membawa beban emosional kepada
Marc. Selanjutnya Charles berkata :”Saya tidak bersedia bekerja dalam
departemen yang sama dengan anak itu”.
PERTANYAAN :
1. Bagaimana
Anda menjelaskan konteks kasus yang terjadi dalam masalah di atas?
2. Apakah
yang menjadi sumber masalah?
3. Andaikan
Anda Marc, bagaimana Anda menangani masalah ini?
4. Coba
Anda rencanakan, apa yang akan Anda katakan kepada Charles!
5. Apakah
pemecahan masalah yang Anda lakukan akan mengakhiri permasalahn di atas secara
permanen?
JAWABAN :
1. Konteks
kasus yang terjadi dalam masalah di atas yaitu perekomendasian Ralph (seorang
kulit hitam yang bekerja di bagian kontrol produksi) untuk menggantikan posisi
Marc yang terdahulu di departemen akuntansi-biaya ditentang oleh Charles (orang
berusia 58 tahun, yang telah bekerja di departemen akuntansi- biaya selama 24
tahun) karena ketidaksukaannya terhadap orang kulit hitam. Hal tersebut
merupakan sebuah konflik pribadi yang dialami Charles dalam berorganisasi
karena terjadi pertentangan antara apa yang menjadi keinginan Charles dengan
apa yang dihadapinya.
2. Sumber
masalah dari kasus di atas adalah ketidaksukaan Charles terhadap orang kulit
hitam. Dia sangat enggan bekerja dengan orang kulit hitam, terlebih dalam satu
departemen. Masalah tidak akan muncul
apabila Charles tidak menunjukkan sikapdiskriminatif maupun rasisme terhadap orang kulit hitam
(dalam kasus di atas adalah Ralph).
3. Seandainya
kami menjadi Marc, maka metode atau cara
yang akan kami lakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut ada dua. Kedua
metode yang akan kami gunakan antara lain sebagai berikut:
a. Membujuk
(smoothing)
Membujuk (smoothing) adalah sebuah metode
penyelesaian konflik dengan menggunakan cara yang lebih diplomatis, dimana kami
akan mencoba untuk berbicara secara baik-baik dengan Charles. Kami akan mencoba
menanyakan mengapa Charles sangat tidak menyukai
orang kulit hitam. Apabila konteks dari jawaban Charles tetap menyatakan bahwa
ia tidak mau bekerja dengan orang kulit hitam, maka kami akan mencoba memberikan
pemahaman kepada Charles bahwa bekerjasama dengan orang yang baru merupakan
sebuah kesempatan untuk mengembangkan kemampuan karyawan. Oleh karena itu, sebagai orang yang sudah cukup lama bekerja
di departemen akuntansi-biaya atau sudah memiliki pengalaman, Charles
diharapkan mau memberikan kesempatan kepada Ralph. Apabila Charles benar-benar
mau memberikan kesempatan tersebut, itu
akan menjadi suatu kehormatan besar bagi Ralph karena dapat bekerjasama dengan
orang berpengalaman seperti Charles. Kami juga akan menyarankan kepada Charles
bahwa dalam waktu seminggu sebelum pengumuman keputusan, sebaiknya digunakan
untuk berkomunikasi dengan Ralph sehingga Charles tidak terlalu kaku terhadap
orang kulit hitam.
Selain itu, kami juga akan mencoba
memberitahukan kepada Charles bahwa kami hanya sebagai rekomendator perpindahan
Ralph dari bagian kontrol produksi ke departemen akuntansi-biaya, untuk
keputusan tetap berada di tangan atasan.
Jadi, apapun keputusan yang diberikan oleh atasan itulah hasilnya dan
apapun keputusannya Charles harus mau menerimanya.
Dalam metode ini kami akan berusaha
keras untuk menekan sifat diskriminatif dan rasisme yang dimiliki oleh Charles,
karena sikap tersebut merupakan sikap yang tidak baik diimiliki dalam kehidupan
berorganisasi. Sikap yang dimiliki Charles tersebut akan berdampak buruk dalam
organisasi seperti timbulnya sikap merendahkan orang lain, sulit mempercayai
orang lain, menimbulkan depresi bagi orang yang didiskriminasi, dan sebagainya.
b. Pemaksaan
dan Penekanan
Seandainya dengan cara yang halus
kami gagal membujuk Charles, kami akan
menggunakan metode yang kedua yaitu pemaksaan dan penekanan. Pemaksaan dan
penekanan ini dilakukan dengan memanfaatkan jabatan yang kami punya yaitu
selaku supervisor departemen akuntansi-biaya atau selaku atasan Charles. Melalui kedudukan yang kami punya ini, kami
akan bersikap tegas. Apapun hasil keputusan dari atasan, Charles harus mau
mengikuti dan menerimanya. Karena sebenarnya
kami tahu bahwa perpindahan Ralph dari bagian kontrol produksi ke departemen akuntansi-biaya
akan disetujui oleh atasan karena Ralph sudah mendapatkan beberapa dukungan
misalnya dari supervisor bagian kontrol-produksi dan manajer personalia. Apabila
keputusan atasan benar menyatakan bahwa
Ralph harus pindah ke departemen akuntansi-biaya maka mau tidak mau dan suka
tidak suka, Charles harus bekerja dengan Ralph dalam satu departemen yaitu
departemen akuntansi-biaya. Berawal dari keterpaksaan ini Charles diharapkan mampu beradaptasi
dengan mau menerima kehadiran Ralph. Penggunaan metode penekanan dan pemaksaan
ini bertujuan untuk menekan sikap diskriminatif dan rasisme yang dimiliki oleh
Charles melalui keterpaksaan. Dimulai dari perasaan terpaksa mengikuti aturan,
lama-kelamaan ia akan mampu menjalani sesuatu yang sebenarnya sangat tidak ia
sukai.
Selain itu, kami selaku supervisor
departemen akuntansi-biaya akan mengkomunikasikan kepada atasan mengenai sikap
diskriminatif dan rasisme yang kami temukan dalam departemen kami. Hal ini
bertujuan supaya atasan memberlakukan suatu peraturan agar para karyawannya
tidak bertindak diskriminatif dan rasisme, serta memberikan sanksi tegas terhadap
pelakunya. Tindakan yang kami ambil ini merupakan penerapan dari Teori Karl
Weick dimana kami membuat dan menerapkan peraturan baru yang sebelumnya tidak
ada dalam peraturan perusahaan. Pembuatan peraturan ini dikompromikan dengan
berbagai pihak terlebih dahulu sebelum diterapkan.
Berikut beberapa aturan yang akan
kami komunikasikan kepada atasan untuk menindaklanjuti masalah diskriminatif di
Chicago Illinois:
1) Semua
pihak hendaknya sadar bahwa semua individu maupun unit/eselon/departemen
merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang bersikap
deskriminatif, dan rasisme.
2) Bina
dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi dan saling pengertian antar individu
maupun antar unit/eselon/departemen.
3) Bagi
karyawan yang melanggar, akan dikenai sanksi berupa denda atau dikeluarkan.
Dengan diberlakukannya peraturan
yang jelas mengenai masalah diskriminatif dan rasisme, maka mau tidak mau
karyawan akan mengikuti aturan yang berlaku tersebut. Hal ini juga bertujuan
untuk mengurangi sikap diskriminatif dan rasisme yang terjadi di Chicago Illinois.
4. Berikut
ini merupakan rencana yang kami buat tentang apa yang harus dikatakan kepada
Charles :
a. Pada
metode yang pertama kami akan mengatakan, antara lain sebagai berikut :
1) “Kalau
boleh saya tahu, kenapa Bapak sangat tidak menyukai orang kulit hitam? Apakah
ada pengalaman pribadi yang mendasari ketidaksukaan Bapak tersebut? Silahkan,
Bapak boleh ceritakan semuanya kepada saya.”
2) Apabila
Charles tetap menyatakan tidak suka dan tidak mau bekerja dengan orang kulit
hitam dalam satu departemen maka kami akan mengatakan : “Pastinya Pak Charles
sudah sangat paham bahwa bekerjasama dengan orang baru merupakan tantangan yang
bisa mengembangkan kemampuan kita. Saya rasa Ralph akan sangat merasa
terhormaat apabila Bapak berkenan memberikan kesempatan tersebut kepada orang
yang masih minim pengalaman seperti Ralph.Dan Ralph pasti akan merasa sangat
senang bisa bekerjasama dengan orang hebat seperti Bapak.”
3) “Ada
hal yang perlu Bapak ketahui bahwa saya disini hanya sebagai rekomendator saja tentang perpindahan Ralph ke dapartemen
akuntansi-biaya. Untuk keputusannya tetap berada di tangan atasan. Sebelum
hasil keputusan diumumkan oleh atasan, Bapak masih memiliki waktu beberapa hari
untuk mendekatkan diri terlebih dahulu kepada Ralph. Alasan saya menyarankan
hal ini kepada Bapak adalah sehari yang lalu Bapak mengatakan kepada saya bahwa
Bapak tidak pernah bekerja dengan seorang negro. Nah,saya harap beberapa hari
ke depan Bapak sudah mulai mencobanya. Mungkin saja selama beberapa hari
kedepan pemikiran-pemikiran Bapak tentang
orang negro menjadi berubah. Dalam memilih pengganti posisi saya di departemen ini tentu saya tidak
memilihnya secara main-main atau sembarangan. Saya harap Bapak mau mempertimbangkan
saran saya.”
c. Pada
metode yang kedua yaitu penekanan dan pemaksaan kami akan mengatakan, antara lain sebagai
berikut :
1) “Sebagai
pimpinan departmen ini, saya rasa Ralph orang yang paling tepat dan mampu untuk
mengisi kekososngan jabatan yang saya tinggalkan. Meski saya tidak dapat
memutuskan, saya akan tetap merekomendasikan Ralph karena kemampuannya. Kita hanya
punya waktu satu minggu untuk tetap membiarkan posisi yang saya tinggalkan
kosong. Tentunya keputusan tersebut akan lebih baik apabila dipercepat sehingga
perusahaan bisa segera berjalan kembali seperti biasa. Apabila keputusan atasan
menyatakan bahwa Ralph harus pindah di departemen akuntansi-biaya saya harap
bapak mau menerima dan mengikuti keputusan tersebut. Sudah seharusnya bapak
sadar bahwa semua indivdu dalam organisasi merupakan mata rantai organisasi
yang saling mendukung. Kedepan, saya harap bapak berusaha untuk lebih bersikap
toleran dan saling pengertian antar individu. Terimakasih banyak dan mohon
kerjasamanya.”
5. Pemecahan
masalah yang kami lakukan tidak akan mengakhiri permasalahan di atas secara
permanen atau dengan kata lain bersifat sementara saja. Hal ini dikarenakan
penyelesaian masalah yang kami lakukan hanya berfokus untuk mengakhiri masalah
tersebut dengan jalan mengambil keputusan, tetapi seiring dengan keputusan yang
kami ambil tentunya akan menimbulkan permasalan baru yang masih berkaitan
dengan masalah sebelumnya. Contohnya ketika kami menggunakan metode yang
pertama yaitu membujuk untuk mengatasi
masalah, maka masalah baru yang akan timbul yaitu timbulnya perasaan tidak suka
kepada Marc. Dimana hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja Charles
dan berdampak berkurangnya sikap hormat kepada Marc. Contoh masalah yang
timbul akibat penggunaan metode yang kedua yaitu timbulnya perasaan dendam
terhadap pimpinan organisasi karena Charles merasa suaranya tidak didengarkan,
kinerja Charles menurun karena keterpaksaan yang ia alami selama bekerja,
terciptanya iklim atau suasana yang tidak menyenangkan dalam departemen
akuntansi-biaya, dan masih banyak lagi.
No comments:
Post a Comment