Berbagi materi seputar dunia ilmu komunikasi

Pengikut

Komunikasi Instruksional: Contoh Laporan PKM Literasi Sampah Organik dan Anorganik


PENYULUHAN LITERASI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI 5 PANGANDARAN

Oleh:
Eka Noor Fatwa
Ujang Dandi Firdaus
Melia Rosalina

Kegiatan “Penyuluhan Literasi Informasi Tentang Sampah Organik dan Anorganik bagi siswa SD Negeri 5 Pangandaran” ini bertujuan agar siswa-siswi sekolah dasar mendapat informasi mengenai penggolongan sampah berdasarkan jenisnya, mengetahui cara mengolah sampah yang baik dan benar serta dampak yang ditimbulkan oleh sampah bagi kesehatan.
Penggolongan jenis sampah yang dimaksud disini berdasarkan peraturan Undang-undang  UU No 18 Tahun 2008 mengenai pengelolaan dan penggolongan sampah. Dari hasil pengamatan, para siswa belum cukup paham mengenai penggolongan jenis sampah tersebut dan mayoritas siswa masih belum bisa membedakan jenis-jenis sampah serta pengelolaannya.
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode komunikasi ceramah mengenai pengethuan jenis-jenis sampah dan pengelolaannya serta dampaknya. Metode kuis untuk mengetest kemampuan siswa siswi dalam pengetahuannya tentang literasi sampah dan dampaknya bagi kesehatan.
Hasil dari kegiatan penyuluhan ini secara kognitif adalah positif, dimana para siswa siswi di SD 5 Pangandaran menjadi tahu dan paham mengenai klasifikasi sampah berdasarkan jenisnya serta dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan. Selama kegiatan berlangsung para siswa sangat antusias terbukti saat sesi tanya jawab dan permainan..


I.                   Pendahuluan
Dewasa ini kesadaran manusia untuk melestarikan lingkungan masih sangat kurang. Aktivitas manusia seringkali tidak bertanggungjawab dan merusak alam. Hal itu berarti pentingnya setiap orang paham dan wajib memelihara lingkungan sekitar.
Sampah menjadi masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada diperingkat kedua dunia penghasil sampah plastik yang mencapai 187.2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262.9 juta ton. Sedangkan yang berada diurutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik mencapai 83.4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55.9 juta ton, dan Srilangka mencapai 14.6 juta ton per tahun. [1]
     Langkah awal untuk menuntaskan masalah sampah adalah adanya kesadaran dari setiap diri manusia untuk menjaga dan melestarikan alam. Selain itu lembaga pendidikan menerapkan pola hidup sehat yang harus diimplementasikan dalam kehidupan setiap siswa. Saat ini kita masih lemah dalam hal membedakan jenis-jenis sampah sehingga terjadi penumpukan sampah yang berlebih. Belum pahamnya masyarakat mengenai sampah organik dan anorganik menjadi salah satu penyebabnya.
 

[1]http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/07/setelah-cina-indonesia-tempati-posisi-kedua-penyumbang-sampah-terbesar-di-dunia
     Maka dari itu pemaparan tentang jenis-jenis sampah sangat penting diberikan terutama kepada generasi-generasi muda agar dapat berperilaku positif. Pengabdian yang akan dilakukan di SD Negeri 5 Pangandaran bertujuan untuk memberikan wawasan dan mengajarkan peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya kesadaran dan keahlian memilah dan memilih sampah sesuai jenis-jenisnya akan mengurangi timbunan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan serta dapat memanfaatkan sampah untuk didaur ulang.
     Seperti yang diketahui bahwa sampah organik dapat dijadikan untuk pupuk kompos dengan cara ditimbun. Sedangkan sampah anorganik dikelola dengan cara 3 R yaitu : Reduce (mengurangi sampah), Reuse (memanfaatkan kembali sampah), dam Recycle (mendaurulang sampah).
     Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, kami merasa perlu adanya pengetahuan dasar bagi masyarakat agar mampu mengimplemntasikan hal-hal diatas setelah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik.
  
II.                Tujuan
       Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah:
1.      Meningkatnya pengetahuan siswa sekolah dasar seputar literasi sampah, penggolongan, pengelolaan serta dampaknya bagi kesehatan.
2.      Dari segi afektif, menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. 
3.      Sedangkan dari aspek konatif, diharapkan siswa memiliki keinginan untuk lebih kritis ketika ada yang membuang sampah sembarangan sehingga bisa saling mengingatkan.
4.      Diharapkan adanya perubahan sikap dari siswa SD 5 Pangandaran baik dari segi kogniti, afektif dan konatif. Dengan begitu pengetahuan mereka mengenai literasi sampah dapat bertambah serta memahami cara pengelolaannya sehingga dapat terhindar dari segala penyakit yang ditimbulkan oleh cara pengelolaan sampah yang salah.

III.             Metode
Kegiatan Penyuluhan Literasi Sampah Organik dan Anorganik ini telah dilakukan pada ....., 15 Desember 2017. Audience dari kegiatan penyuluhan ini adalah siswa Kelas 4 dengan kisaran usia 10-11 tahun. Dengan mempertimbangkan hal tersebut tim telah menyusun materi penyuluhan semenarik mungkin sesuai dengan audience penyuluhan yaitu anak-anak.
Adapun metode yang digunakan pada acara penyuluhan ini sebagai berikut:
1)      Metode komunikasi ceramah. Siswa SD Negeri 5 Pangandaran akan diberikan informasi mengenai literasi khususnya dalam hal ini sampah. Apa itu sampah, klasifikasi sampah, bagaimana dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan bagaimana cara pengelolaannya. Selama penyampaian materi siswa antusias, hal ini dikarenakan slide presentasi yang menarik dan penyampaian materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana.
2)      Metode diskusi. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai konsep-konsep yang telah dipaparkan dalam sesi sebelumnya.
3)      Metode permainan. Tim membagi siswa sejumlah 38 orang kedalam 2 kelompok, masing-masing kelompok diberi sebuah kotak/kerdus kecil dengan tulisan masing-masing kelompok organik dan anorganik. Siswa diminta mengisi kardus/kotak tersebut dengan sampah sesuai dengan jenis sampah yang tertulis pada kardu/kotak masing-masing. Bagi kelompok dengan hasil sampah yang benar dan sesuai mendapat hadiah berupa makanan dan snack. Selama pelaksanaan permainan, siswa sangat antusias.
4)      Metode pretest dan posttest, dilakukan dengan bentuk membagikan satu lembar soal tentang jenis-jenis sampah untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai klasifikasi sampah sebelum dan sesudah materi penyuluhan disampaikan dan untuk mengetahui efektifitas kegiatan penyuluhan yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment

Sesame Street Elmo
Copyright © Jurnal Komunikasi. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design