Seorang motivator harus mampu mendorong dan memberikan respon positif guna
membangkitkan kembali semangat individu yang mulai menurun. Oleh karena itu, seorang
motivator memiliki peranan sebagai berikut:
1.
Bersikap terbuka, dalam
arti guru harus melakukan tindakan yang mampu mendorong kemauan murid untuk
mengungkapkan pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan
kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas
tertentu berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa,
menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan
menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa.
2.
Membantu siswa agar
mampumemahami dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal,
dalam arti guru harus mampu memberikan gambaran tentang kemampuan dan kelemahan
para siswanya, mendorong siswa untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya,
membantu siswa agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam
membuat keputusan.
3.
Menciptakan hubungan yang
serasi dan penuh kegairahan dal interaksi belajar mengajar di kelas, dalam
menunjukkan kegiatan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak
diinginkan secar positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum,
mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai
masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukkan pada tempatnya.
2. Cara
atau Setting Pengajaran Motivator
Penggerak motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan
melalui berbagai cara, diantaranya sebagai berikut:
a.
Metode Penemuan (Bruner)
Metode
ini dimaksudkan agar siswa memberri stimulus terhadap dirinya sendiri, sehingga
siswa itu sendiri yang melakukan fungsi penggerak motivasinya.
b.
Motivasi Kompetensi (Robert
White)
Motivasi
kompetensi menggerakkan tindakan-tindakan seperti: menyelidiki, memperhatikan
,berbicara, penalaran,dan manipulasi.
c.
Belajar Terprogam (Bert Kersh)
Kelompok
belajar secara terbimbing berisikan serangkaian pertanyaan dan jawaban, yang
disusun secara terhadap sampai pada penyelesaian masalah. Cara belajar seperti
ini menurut siswa untuk membuat inferensi dan mengingat aturan-aturan tanpa
bantuan atau penjelasan dari guru.
d.
Prosedur Brainstorming
(Torrance)
Prosedur
ini dimaksudkan agar siswa mampu memproduksi ide-ide yang berbobot tinggi,
melalui diskusi dan kritik. Istilah lain dari prosedur ini adalah prosedur urun
pendapat. Beberapa keuntungan dari prosedur urun pendapat ini adalah bisa
menghasilkan ide-ide lebih banyak dibandingkan dengan cara lain, seperti
pengarahan janji, atau pun hadiah.

Comments
Post a Comment