gambar: wovgo
Ø Kondisi: hal-hal yang harus ada agar
sesuatu dapat terwujud/terlaksana.
Ø Prinsip: patokan dasar
Ø Prinsip berpikir : prinsip formal
yang menjamin terlaksanannya proses pemikiran dengan korek
Ø Syarat berpikir digunakan agar
menelorkan kesimpulan yang benar.
Kondisi Berpikir Baik
1.
Mencintai kebenaran
Menggerakkan pemikir untuk mencari, mengusut,
dan meningkatkan mutu penalarannya. Wujudnya:
·
Kerajinan:
jauh dari kemalasan, takut sulit, dan kecerobohan
·
dan
kejujuran: sikap kejiwaan yang selalu siap menerima kebenaran meskipun
berlawanan dengan prasangka dan keinginan pribadi/golongan
2.
Mengetahui dengan sadar apa yang
sedang dikerjakan
Yang sedang kita kerjakan adalah kegiatan
berpikir. Sifat
intelek:
·
Intuitif:
kebenaran yang dengan sendirinya kita terima
·
Diskursif:
perolehan kebenaran dengan pencarian atau perbincangan
3.
Mengetahui dengan sadar apa yang
sedang dikatakan
Pikiran
diungkapkan dalam kata, kecermatan pikiran terungkap dalam kecermatan kata-kata.
Waspadai
term ekuivokal (kata sama, arti berbeda) dan term analogis
(arti sebagian sama sebagian berbeda. Selalu berusaha menggunakan term
univokal (arti yang sama sekali tepat)
4.
Membuat distingsi dan klasifikasi
semestinya
·
Distingsi
(pembedaan): dua hal atau lebih sama bentuknya namun tidak identik
·
Different
(perbedaan): dua hal yang tidak sama bentuknya
·
Realitas
yang luas memerlukan pembagian (klasifikasi) yang berprinsip pada pembagian
yang sama
5.
Mencintai definisi yang tepat
·
Definisi:
pembatasan, membuat jelas batas-batas sesuatu
·
Perumusan
yang singkat, jelas, dan tepat yang menerangkan apa sebenarnya sesuatu
tersebut.
6.
Mengetahui dengan sadar mengapa anda
menyimpulkan
·
Bahan
harus cukup dalam menarik kesimpulan
·
Sadari
ada konsekuensi dari simpulan yang anda buat
·
Jangan
menyimpulkan dengan tergesa-gesa
7.
Menghindari kesalahan-kesalahan
berpikir
·
Hindarilah
kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,
·
sangguplah
mengenali jenis, macam, dan nama kesalahan berpikir,
·
mengenali
sebab-sebab kesalahan pemikiran.
Prinsip berpikir
1. Principium Identitatis
·
Suatu
benda adalah benda itu sendiri, suatu hal atau benda sama dengan dirinya
sendiri. Artinya sesuatu benda adalah tetap selama dalam satu pembicaraan.
·
Contoh:
ketika kita membicarakan Fani yang mahasiswa Fikom, kita tidak boleh
mengacaukan dengan Fani yang lain meskipun wajahnya hampir sama.
2. Principium Contradictionis
·
Suatu
benda tidak dapat menjadi benda itu sendiri dan benda yang lain dalam waktu
yang sama. Artinya tidak boleh ada pertentangan keterangan dalam pembicaraan
tentang suatu benda.
·
Contoh:
Fani yang kita bicarakan ada atau hadir di kelas ini, tidak mungkin pada saat
yang bersamaan Fani ada di kelas lain.
3. Principium Exclusi Tertii
·
Hukum
penyisihan jalan tengah
·
Segala
sesuatu harus ya atau tidak, harus positif atau negatif. Artinya dua buah sifat
yang berlawanan tidak mungkin dimiliki oleh suatu benda pada waktu yang
bersamaan
·
Contoh:
Fina dalam waktu yang sama dikatakan sakit dan tidak sakit
4. Principium Rationis Suffecientis
·
Apabila
terjadi suatu perubahan pada suatu benda, tentu ada alasan yang cukup yang
menjadi sebab perubahan tersebut
·
Demikiannya
terjadinya sesuatu atau benda, pasti ada alasan mengapa benda itu ada.
·
Artinya
suatu benda tidak mungkin berubah tanpa ada sebab yang cukup, suatu benda itu
ada pasti punya alasan.
Syarat Pokok dalam
Berpikir
- Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan atau titik pangkalnya harus benar.
- Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat.
- Jalan pikiran harus logis atau lurus (sah).
·
Titik
pangkal pemikiran harus benar.
- Suatu pemikiran meskipun jalan pikirannya logis bila tidak berpangkal dari kenyataan atau dalil yang benar tentu tidak akan menghasilkan kesimpulan yang benar (apalagi yang pasti).
- Perlu dibedakan antara kepastian subjektif (saya merasa pasti) dengan kepastian objektif (faktanya memang demikian).
·
Alasan
yang diajukan harus tepat dan kuat.
- Ada hal yang dapat dibuktikan hanya dengan menunjuk fakta atau kenyataan (Aposteriori).
- Ada hal yang hanya dapat dibuktikan dengan suatu pemikiran atau rangkaian langkah-langkah logis (Apriori). Jalan pikiran dan alasan harus dieksplisitkan terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment