Dasar-dasar Logika: Definisi logika



gambar: lyceum.id

Logika: The science and art of correct thinking
Correct à benar, tepat
Logika merupakan ilmu pengetahuan (science) sekaligus juga merupakan seni, kecakapan, kemahiran (art) untuk berpikir lurus, tepat, dan teratur
Sebagai ilmu:
§  Mengajarkan kepada manusia hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pemikiran yang harus dipatuhi, serta melihat di mana letak penalaran yang betul dan sah.
§  Mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui
Sebagai seni, kecakapan, kemahiran:
§  Membantu manusia untuk berpikir sendiri dengan betul
§  Kecakapan, kemahiran manusia dalam menggunkan dan menerapkan hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pemikiran yang betul dan sah
§  Mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan
Objek material
  • Objek atau materi atau bidang atau lapangan penyelidikan ilmu.
  • Objek yang ditinjau atau dipandang secara keseluruhan.
  • Objek atau materi atau bidang atau lapangan tersebut harus benar-benar konkret dan dapat diamati. Hal ini perlu ditegaskan karena kebenaran ilmiah merupakan kesesuaian antara apa yang diketahui dengan objek materialnya.
Objek formal
§  Sudut pandang bagaimana ilmu dipandang.
§  Bagaimana objek material dipandang.
§  Objek formal menentukan sifat ilmu, metode yang dipergunakan, dan pendekatan yang memadai bagi ilmu tersebut.
§  Objek formal merupakan prinsip perbedaan ilmu.
Berpikir
  • Bicara dengan dirinya sendiri di dalam batin, mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama lain, mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi, membahasakan suatu realitas (hakikat berpikir)
  • Berpikir dengan tepat à LOGIS, yaitu memperhatikan patokan dalam logika
Logika scientifika
  • Ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang apabila dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan yang benar, lurus, sah (Poespoprodjo)
  • Benar à sesuai materi yang ada (menurut fakta/kenyataan)
  • Sah à sesuai hukum logika
Kegunaan logika
  • Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, dan tepat.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam, cermat, dan objektif.
  • Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan
(Jan Hendrik Rapar)
Logika dan ilmu
  • Logika scientifika merupakan syarat mutlak eksistensi ilmu, kondisi dan tuntutan fundamental mutlak eksistensi ilmu yang secara sistematis menyelidiki, merumuskan, dan menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang dapat berpikir dengan tepat, lurus, dan teratur (Poespoprodjo).
  • Logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan (Aristoteles)
Pengetahuan
  • Pengertian yang disertai dengan sebab-sebab, pengertian yang dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar
  • Pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu
  • Pengetahuan menjadi ilmu apabila ditambahkan pandangan penelitian yang logis teratur, bersifat kritis dan sistematis
  • Bahan yang diperoleh à dibandingkan à dianalisis à dicari unsur-unsur, sebab akibatà dipastikan sifat-sifat yang umum à disintesis à dijadikan pandangan yang kritis à dijadikan satu keseluruhan yang logis, teratur, dan berkaitan sebagai satu sistem.
Ilmu
  • Kumpulan pengetahuan hasil penyelidikan dan pandangan logis teratur, kritis, dan sistematis terhadap suatu objek (Logika Scientifika)
  • Kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang tersusun dengan sistematis serta memberikan penjelasan yang dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya (Logika ilmu menalar)
Praktis normative
  • Ilmu dibagi menjadi:
  • Ilmu-ilmu alam yang bertujuan untuk mengetahui alam. Dasarnya observasi dan eksperimen. Tujuan akhir adalah merumuskan hukum-hukum dan diletakkan ke dalam suatu pola besar.
  • Ilmu-ilmu Kejiwaan atau Ilmu-ilmu Budaya bertujuan untuk mengetahui manusia, sejarah atau kebudayaannya. Tujuan akhir adalah menangkap data-data tertentu dan hubungannya.
  • Ilmu-ilmu Apriori atau deduktif yang tidak bertumpu pada pengalaman, tetapi ditarik secara logis dari aksioma-aksioma tertentu.
Ilmu berdasarkan metode
  • ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif
  • Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif
  • Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
Metode
  • Induktif: proses pemikiran dari pengetahuan tentang kejadian-kejadian/ peristiwa-peristiwa/hal-hal yang lebih konkret dan khusus menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum. (khusus àumum). Ilmu empiris
  • Deduktif: proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih umum menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus (umum à khusus). Ilmu aksiomatik.
  • Reduktif; proses pemikiran dari pengetahuan khusus ke khusus lagi.
Ilmu berdasarkan tujuan
  • Ilmu spekulatif (teoretis): demi pengertian itu sendiri
    • Nomotetis: objek yang abstrak
    • Ideografis (deskriptif): objek yang konkret
  • Ilmu praktis (terapan): pemakaian pengetahuan
    • Normatif: bagaimana harus berbuat sesuatu
    • Positif: bagaimana harus membuat sesuatu
  • Logika scientifika adalah ilmu praktis
  • Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif
Word of wisdom
  • LOGICS ISN’T BE ALL AND END ALL
  • LOGICA EST OMNIA ET NIHIL,
    • Logika bukan apa-apa, belum apa-apa, belum mengajarkan kebenaran materi pemikiran

Logika dan dialektika
  • Meskipun logika menjadi dasar bagi ilmu-ilmu yang lain, jangan menjadikan logika sebagai satu-satunya jalan. Logika hanyalah salah satu jalan atau cara dalam mengasah akal dan pikiran kita dalam mengamati fenomena-fenomena alam ini.
  • Logika mengajarkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk mencapai kebenaran, tetapi belum mengajarkan kebenaran materi pemikiran. Informasi tentang materi pemikiran perlu dicari dan dikumpulkan dari bidangnya masing-masing.
  • Dalam berpikir, selain logika juga harus dialketis, yaitu berpikir yang dengan seksama menaati hukum-hukum pikiran dan sesuai dengan realitas.
  • Jika logis saja, maka akan mengabaikan implikasi-implikasinya seperti implikasi moral dan epistemologis.

Comments