Para
akademisi dan praktisi meramalkan bahwa media massa akan mengalami
perubahan secara drastis baik dari sifat, peran, maupun jenisnya. Secara teori,
media massa adalah institusi yang berfungsi memberi informasi,
edukasi, dan hiburan. Namun secara substansial saat ini
media massa sudah berubah dalam visi dan misinya, yaitu sebagai media
yang produktif. Jadi media massa saat ini di satu sisi menamakan diri
sebagai agen (agen of change) perubahan
dalam pengertian yang sebenarnya, namun di sisi lain ia juga sebagai agen
perusak (agen of destroyer) dan
pemicu masalah-masalah social di masyarakat.
Di
zaman modern ini, media massa justru miskin akan fungsi edukasi
nilai-nilai kemanusiaan, media lebih banyak menjadi corong provokasi
nilai-nilai di luar edukasi, antara lain
berikut tayangan-tayangan yang telah analisis diantaranya:
1.
Pornomedia
Pornomedia merupakan
agenda media tentang varian porno (porno teks, suara, dan gambar) dan
penggunaan telekomunikasi untuk menyebarkan varian tersebut. Risman (2007)
mendefinisikan pornografi sebagai gambar ketelanjangan, orang yang berbusana
tidak pantas/minim, situasi eksual,
kissing, touching antar lawan jenis dan humor porno.
Salah satu tayangan
televisi yang menurut saya mengandung porno media adalah acara Take Me Out Indonesia di Indosiar. Acara ini secara tidak langsung telah banyak
mengekspolitasi kaum wanita, pakaian-pakain peserta perempuan di acara tersebut
cenderung terbuka, di dalamnya juga seringkali terdapat candaan atau
sentuhan-sentuhan yang dilakukan para pesertanya dengan maksud menggoda. Hal
ini bukan tidak mungkin bisa menjadi perangsang hasrat seksual orang-orang yang
menontonnya.
2.
Kekerasan
Kekerasan
media massa biasa muncul secara fisik maupun verbal bagi media
televisi, dari kekerasan dengan kata-kata kasar sampai dengan siaran-siaran
rekonstruksi kekerasan yang dapat ditonton di televisi (Muchtar: 2006 dalam
Pudjiastuti; 2006). Bentuk kekerasan dan sadisme media massa dengan
modus yang sama di semua media massa baik cetak maupun elektronika,
yaitu lebih banyak menonjolkan kengerian dan keseraman di mana tujuan
pemberitaan itu sendiri.
Saya melihat ada banyak adegan kekerasan dalam bentuk perkelahian baik yang dilakukan antara dua orang saja atau bahkan lebih seperti pengeroyokan di dalam sinetron Ganteng-ganteng Srigala yang ditayangkan SCTV beberapa tahun lalu. bahkan bukan hanya kekerasan dalam bentuk perkelahian kadang sinetron tersebut juga mengandung unsur bullying padahal sinetron tersebut ditujukan untuk remaja.
3.
Pembunuhan Karakter
Sering pula media massa melakukan pengadilan media massa,
yaitu mengadili seseorang melalui pemberitaan media. Hal semacam ini adalah
bentuk pembunuhan karakter terhadap orang lain, karena yang berhak menyatakan
orang itu bersalah adalah pengadilan.
Saya rasa tayangan
televisi yang banyak melakukan pembunuhan karakter adalah tayangan-tayangan
infotaiment, salah satunya acara Rumpi No
Secret, acara tersebut sering kali membahas berita-berita yang belum tentu
kebenarannya bahkan cenderung membesar-besarkan. Bahkan menambahkan orang lain
untuk terlibat di dalamnya, seperti episode ketika Jessica Inkandar diminta
pendapatnya mengenai gosip perselingkuhan antara Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad.
4.
Tayangan tidak bermanfaat.
Tayangan-tayangan yang seringkali memberitakan informasi yang tak bermutu,
sampah, dan tak manfaat bagi masyarakat.
Salah satu tayangan
tidak bermanfaat menurut saya adalah Dahsyat RCTI, acara ini semula merupakan
acara musik akan tetapi justru lebih banyak hal-hal di luar dunia musik yang
tayang dalam acara tersebut. Seperti candaan-candaan yang dilakukan dan bahasan
mengenai kehidupan pribadi orang lain. Contohnya saat seorang artis bernama
Felly di integrosi mengenai hubungan asmaranya.
5.
Tayangan Mistik dan Tahayul
Tayangan sarat dengan
suasana misteri, horror, kengerian, mencekam, dan sebagainya. Hal tersebut
merupakan hiburan untuk masarakat yang ingin meneruskan kebiasaan menelusuri
dunia mistik seperti pergi ke dukun dan sebagainya. Jadi kebiasaan menonton
tayangan mistik ini selain merupakan sebuah petualangan batin seseorang, juga
sebuah budaya masyarakat yang sudah dilakukan hampir semua masyarakat. Salah
satunya tayangan mistik-horor, yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi
dunia lain, seperti jin, setan, santet, dan lain sebagainya.
Salah
satu tayangan yang mengandung unsur mistik atau tahayul adalah Misteri 2 Dunia
RTV, tayangan tersebut jelas sekalimenggambarkan kehidupan mistik seperti
siluman ular dan lain sebagainya. Efek buruk tayangan mistik adalah selain
berdampak pada kerusakan kognitif masyarakat, terutama anak-anak, bahaya terbesar
dari tayangan mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan perilaku.
No comments:
Post a Comment