Berbagi materi seputar dunia ilmu komunikasi

Pengikut

Komunikasi Kewirausahaan: Contoh Laporan Hasil Penelitian Kunjungan Wisatawan Pangandaran dengan Metode Wawancara



1.1.    Latar Belakang
     Pangandaran merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di provinsi Jawa Barat dan merupakan sebuah kabupaten baru yang berdiri sejak 2012 lalu. Sebagai daerah wisata, Pangandaran tentunya banyak memiliki objek-objek wisata yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan daerah baik bagi pemerintah juga bagi masyarakat daerah Pangandaran itu sendiri. Tidak sedikit masyarakat Pangandaran yang memiliki usaha atau berwirausaha dalam bidang pariwisata, khususnya dalam pelayanan terhadap wisatawan.
     Sebagai kabupaten baru yang masih terus melakukan pembangunan, Pangandaran tentunya banyak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya, terutama di mata para wisatawan yang pernah melakukan kunjungan ke Pangandaran beberapa tahun lalu. Perkembangan teknologi informasi yang pesat juga memiliki andil dalam proses perubahan dan pembangunan kabupaten Pangandaran sehingga semakin dikenal luas oleh dunia, terbukti dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke daerah Pangandaran.
     Melihat semakin banyaknya perubahan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Pangandaran dan semakin banyaknya objek wisata yang ada, hal ini bisa membuat peluang kewirausahaan di Pangandaran semakin baik. Karena itu kami melakukan wawancara terhadap para wisatawan lokal maupun mancanegara sebagi bentuk penelitian untuk mengetahui pola kunjungan para wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pangandaran, termasuk kesan dan pengetahuan mereka terhadap Pangandaran.

1.2.    Maksud dan Tujuan
1.     Untuk mengetahui tujuan kunjungan wisatawan ke Pangandaran.
2.     Untuk mengetahui kunjungan yang ke berapa wisatawan tersebut datang ke Pangandaran.
3.     Untuk mengetahui berapa lama wisatawan tinggal di Pangandaran.
4.     Untuk mengetahui pola kunjungan wisatawan ke Pangadaran.
5.     Untuk mengetahui fasilitator kunjungan wistawan ke Pangandaran.
6.     Untuk mengetahui tempat menginap wisatawan selama tinggal di Pangandaran.
7.     Untuk mengetahui kendaraan apa yang digunakan wisatawan.
8.     Untuk mengetahui darimana wisatawan tahu tentang Pangandaran.
9.     Untuk mengetahui tempat wisata apa saja yang dikunjungi di Pangandaran.
10.  Untuk mengetahui apakah wisatawan pernah mendengar informasi tentang Pangadaran.
11.  Untuk mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan wisatawan selama di Pangandaran.
12.  Untuk mengetahui sejauh mana wistawan tahu tentang Pangandaran.
13.  Untuk mengetahui kesan wisatawan terhadap Pangandaran.
14.   Untuk mengetahui oleh-oleh apa yang dibeli wisatawan dari Pangandaran.
1.3.    Metode Dan Teknik Penulisan
     Metode dan teknik penulisan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan wawancara secara langsung terhadap narasumber.
Narasumber 1     : Ibu Ningsih (Garut, Jawa Barat)
 Narasumber 2    : Bapak Wandi (Banjar, Jawa Barat)
Narasumber 3     : Ibu Maryam (Ciamis)
Narasumber 4     : Ali (Tasikmalaya, Jawa Barat)
Narasumber 5     : Bapak Herlan (Jakarta)
Narasumber 6     : Ibu Asri (Bandung, Jawa Barat)
Narasumber 7     : Ibu Teti (Bandung, Jawa Barat)
Narasumber 8     : Bapak Asep (Kebumen)
Narasumber 9     : Ibu Nur (Bandung, Jawa Barat)
Narasumber 10  :
Narasumber 11  :
Narasumber 12  :
Narasumber 13  : Ms. Lazzie (Texas, Amerika)
Narasumber 14  : Mrs. Susanne Guelia Jona
Narasumber 15  : Mr. Erwino (German)
Narasumber 16  :
1.4.    Topik Wawancara 
“Penelitian tentang wisatawan yang datang ke Pangandaran.”
1.5.    Waktu dan Tempat Wawancara
Wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal       : Sabtu, 18 Maret 2017 dan Minggu, 19 Maret 2017
Pukul                   : 13.00 WIB s/d selesai
Tempat                 : Objek Wisata di Pangandaran












BAB II
HASIL WAWANCARA
2.1.    Hasil Wawancara dengan Wisatawan Lokal
2.1.1.   Narasumber : Ibu Ningsih (Garut, Jawa Barat)
Ibu Ningsih yang ditemui pada hari Sabtu, 19 Maret 2017 di kawasan pantai Barat Pangandaran menyatakan bahwa ini merupakan kali kedua ia berkunjung ke Pangandaran setelah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya ia berkunjung ketika masih SMA. Beliau berencana berlibur selama 2 hari bersama anak-anak dan suaminya. Keluarga bu Ningsih sebenarnya merupakan rombongan peserta liburan yang rutin diadakan setahun sekali oleh perusahaan di daerah kota Bandung tempat suaminya bekerja. Akan tetapi keluarga bu Ningsih memilih untuk menggunakan mobil pribadi sebagai sarana transportasi sementara yang lain menggunakan bus yang disediakan perusahaan.
Sebagai tempat menginap perusahaan suaminya sudah menyediakan hotel yang terletak tidak jauh dari kawasan pantai barat Pangandaran. Bu Ningsih mengetahui tentang daerah wisata Pangandaran sudah sejak lama dari teman-temannya semasa SMA. Sayangnya Bu Ningsih belum memiliki rencana akan mengunjungi objek wisata apa saja selama di Pangandaran, beliau juga tidak terlalu mengetahui tentang objek-objek wisata yang ada di Pangandaran. Biaya yang beliau anggarkan untuk berlibur di Pangandaran sekitar lebih dari dua juta rupiah. Untuk oleh-oleh Bu Ningsih belum memiliki rencana ingin membeli apa, ia akan membeli sesuatu apabila dirasa ada yang menarik.
Sebagai kesan, Bu Ningsih menyatakan bahwa Pangandaran sudah banyak memiliki perubahan dari  sekitar tahun 2000-an lalu saat pertama kalinya beliau berkunjung, terutama dalam hal fasilitas yang lebih nyaman juga akses jalan yang lebih bagus. Namun ia merasa waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan sekarang ini lebih lama dibandingkan dulu karena banyaknya bangunan yang didirikan membuat akses jalan lebih berbelit.
2.1.2.   Narasumber : Bapak Wandi (Banjar, Jawa Barat)
Pak Wandi ditemui pada hari Sabtu, 19 Maret 2017 lalu di kawasan pantai barat Pangandaran. Beliau berkunjung ke Pangandaran dalam rangka berlibur bersama keluarga dan karyawannya. Beliau sudah sering berkunjung ke Pangandaran dan berencana berlibur selama 3 hari. Sebagai tempat menginap beliau memilih hotel Horison dan menggunakan bus untuk mengangkut keluarga beserta para karyawannya. Pengetahuan pak Wandi tentang Pangandaran sudah sejak lama didapatnya ketika beliau masih muda dan sering melakukan perjalanan bersama teman-temannya.
Untuk biaya liburan pak Wandi secara pribadi menganggarkan dana sekitar Rp.10.000.000, akan tetapi beliau secara pribadi tidak memiliki rencana untuk membeli oleh-oleh. Karena waktu yang terbatas, liburan pak Wandi kali ini hanya tertuju di kawasan pantai barat Pangandaran, meskipun beliau sudah cukup banyak mengetahui objek-objek wisata Pangandaran yang lain seperti Batu Hiu, Batu Karas, Green Cayon, dan lain-lain. Pak Wandi menyatakan bahwa liburan ke Pangandaran cukup terjangkau dibanding berlibur ke daerah perkotaan. Akan tetapi beliau menyayangkan tentang kebersihan pantai Pangandaran yang cenderung berkurang dibanding dahulu meski secara fasilitas lebih nyaman saat ini.
2.1.3.   Ibu Maryam (Ciamis, Jawa Barat)
Ibu Maryam asal Ciamis datang ke Pangandaran dengan tujuan untuk berwisata, rata-rata orang yang berkunjung ke Pangandaran itu hanya untuk sekedar berwisata/liburan tanpa ada maksud yang lainnya. Kunjungannya ke Pangandaran kali ini merupakan kunjungan yang ke sekian kalinya, ia tidak bisa mengatakan yang secara spesifik karena ia sudah berkali-kali ke Pangandaran. Kesan yang ia berikan untuk Pangadaran pun sangatlah baik ia mengatakan bahwa Pantai Pangandaran itu Bali-nya Jawa Barat dan semakin hari Pangandaran itu semakin indah karena daya tarik destinasi wisatanya terus ditingkatkan seperti ikon baru di Pangadaran yaitu Pangandaran Sunset, menurutnya tempat itu sangat indah dan nyaman untuk bersantai.
Ia datang ke Pangandaran bersama keluarganya dalam rangka liburan akhir pekan dan ia berkunjung selama 2 hari ia datang pada hari Sabtu, 18 Maret 2017. Objek wisata yang ia kunjungi yaitu Pantai Pangandaran dan Pantai Batuhiu. Terakhir yang ia kunjungi yaitu Pantai Batuhiu dan ia membeli oleh-oleh ikan asin. Karena yang ia tahu Pantai Pangandaran terkenal dengan ikan asinnya yang enak. Dalam hal pengetahuan tentang Pangandaran ia cukup banyak tahu dari teman-teman dan sanak sodaranya. Ia pun merencanakan setelah lebaran nanti akan berkunjung kembali ke Pangandaran tepatnya ke Pepedan Hill dan Batununggul yang ada di Batukaras.
2.1.4.   Narasumber : Ali (Tasikmalaya, Jawa Barat)
Pak Ali yang ditemui pada Sabtu, 18 Maret 2017 di kawasan pantai Batu Karas menyatakan bahwa kunjungannya ke Pangandaran sudah sangat sering. Untuk kali ini ia berkunjung ke Pangandaran bersama keluarga menggunakan kendaraan pribadi dengan tujuan berlibur. Pak Ali belum memiliki rencana berapa lama ia akan berlibur, jika akan menginap ia berencana menginap di rumah saudaranya. Pengetahuan pak Ali tentang Pangandaran ia dapat dari keluarga yang memang beberapa keluarganya ada yang tinggal di daerah Pangandaran. Mengenai objek wisata pak Ali menyatakan ia sudah cukup banyak mengetahui dan mengunjunginya seperti kawasan pantai barat, Batu Hiu, pantai timur, Green Cayon dan lain-lain. Secara anggaran pak Ali tidak mematok dana tertentu, dan tidak berminat untuk membeli oleh-oleh selain keinginan anak-anaknya. Beliau juga menyatakan bahwa Pangandaran merupakan daerah yang indah dan senang bisa berlibur ke Pangandaran.

2.1.5.   Narasumber : Bapak Herlan (Jakarta)
Bapak Herlan asal Jakarta ini datang ke Pangandaran dengan tujuan untuk berwisata. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke Pangandaran. Beliau mengetahui Pangandaran dari berita-berita maupun tayangan-tayangan yang ada di televisi. Lama kunjungan di Pangandaran 2 hari, beliau datang pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 bersama keluarganya. Dalam hal fasilitator sudah jelas secara mandiri, beliau pun pergi ke Pangandaran menggunakan kendaraan pribadinya. Selama 2 hari di Pangandaran beliau menginap di hotel Sun In Pangandaran.
Sebelumnya beliau pun pernah mendengar informasi-informasi tentang Pangandaran dari blog-blog yang ada di internet dan juga ditelevisi dalam acara-acara tertentu. Namun, yang beliau ketahui mengenai objek wisata yang ada di Pangandaran hanyalah sebuah pantai, Padahal sebenarnya Pangandaran itu kaya akan objek wisatanya selain pantai, Pangandaran juga memiliki pegunungan yang indah. Biaya yang dikeluarkan selama dua hari di Pangandran kira-kira sekitar Rp.2.000.000. Objek wisata yang dikunjunginya yaitu Pantai Pangandaran dan Pantai Batuhiu. Kesannya untuk Pangandaran sangatlah singkat, padat dan jelas bahwa Pantai Pangandaran itu indah dan oleh-oleh yang dibeli dari Pangandaran adalah ikan asin.
2.1.6.   Narasumber : Ibu Asri (Bandung, Jawa Barat)
Ibu Asri asal bandung yang ditemui pada hari Minggu, 19 Maret 2017 di Pantai Batuhiu ia menyatakan bahwa ini kunjungan kali keduanya. Ia datang bersama keluarganya menggunakan mobil pribadi dan ia telah tinggal selama 3 hari di Pangandaran ia menginap di Hotel Bulaklaut yang ada di Pangandaran. Biaya yang ia keluarkan kira-kira sekitar Rp.7.000.000. Oleh-oleh yang di beli dari Pangandaran adalah ikan asin dan pakain-pakain pantai.
Objek wisata yang ia kunjungi yaitu Pantai Pangandaran, Cagar Alam, dan Pantai Batuhiu. Terakhir yang ia kunjungi yaitu Pantai Batuhiu. Ia mengetahui Pantai Pangandaran dari teman-temannya yang sudah berkunjung ke pantai Pangandaran. Dalam hal informasi mengenai Pangandaran ia tahu dari blog-blog yang ada di internet dan ia hanya mengetahui sedikit tentang Pangandaran pokonya yang ia tahu Pangandaran itu identik dengan Pantainnya.
2.1.7.   Narasumber : Ibu Teti (Bandung, Jawa Barat)
Ibu Teti asal dari Kota Bandung ia datang ke Pangandaran bertujuan untuk berlibur. Ia datang ke Pangandaran bersama dengan rombongan kerja dan liburan itu selalu rutin setiap setahun sekali karena menurutnya untuk menghargai dan mengapresiasi kinerja karyawannya yang sudah bekerjakeras mengembangkan usahanya itu. Ibu Teti sendiri mendapat infomasi tentang Pangandaran sendiri dari keluarganya dulu karena ini merupakan kunjungan yang kesekian kalinya bagi dia. Lama kunjungan di pangandaran juga hanya 3 hari, ia datang pada hari kamis siang lalu pulang pada sabtu sore dan ibu Teti sendiri menginap di hotel Sun In Pangandaran. Dalam hal fasilitator Ibu Teti menyewa sebuah bus travel untuk digunakan ke Pangandaran.
Selama tiga hari itu objek wisata yang dikunjungi juga hanya pantai Pangandaran lalu Pasir Putih dan Cagar Alam saja. Sebenarnya Ibu Teti ini ingin mengunjungi tempat wisata lain tetapi karena waktu juga dan tempat tujuan yang jaraknya cukup jauh jadi hanya di sekitar pantai saja ujarnya, banyak sekali oleh-oleh yang di beli oleh Bu Teti ini mulai dari aksesoris seperti gelang, kacamata, dll. Ia juga membeli salah satu makanan khas Pangandaran sendiri yaitu Jambal Roti. Untuk biaya yang dikeluarkan oleh pihak kerja dan ibu Teti sendiri dia tidak tau berapa total keseluruhan biaya yang di keluarkan tapi jika harus di bulatkan kisaran 20 juta rupiah.
Kesan-kesan yang dirasakan Ibu Teti pada saat di Pangandaran menurutnya Pangadaran sekarang sudah berkembang sampah-sampah sudah mengurang, tempat sampah juga sudah di sediakan jadi semakin nyaman untuk di pakai berlibur tidak seperti dulu yang banyak sampah berserakan.

2.1.8.   Narasumber : Bapak Asep (Kebumen, Jawa Tengah)
Bapak Asep datang ke Pangandaran bertujuan untuk berlibur ia berasal dari Kota Kebumen tapi karena pekerjaan dan juga mempuyai istri asal dari Bandung jadi ia juga tinggal di Bandung. Ia pergi bersama istriya karena dia belum dikarunia seorang anak lalu menurut ia juga sudah lama tidak berlibur bareng istri, ini merupakan kunjungan pertamanya ke Pangandaran dan itu juga karena diajak oleh sang istri, pada awalnya bapak Asep menolak untuk ikut dengan istrinya tapi dia mencoba mencari tau dari internet tentang bagaimana Pangandaran dan ternyata kenyataannya sangat indah ujarya. Ia berangkat dari Bandung menggunakan mobil pribadi dan kunjungan di Pangandaran juga dilakukannya selama 2 hari dan sudah mengunjungi objek wisata Green Canyon, Pasir Putih dan juga pantai Pangandaran, semua objek wisata tersebut merupakan tempat yang di pilih oleh sang istri karena ia tidak tahu apa-apa tentang Pangandaran. Selama di Pangandaran ia menginap di hotel Horison
Di hari terakhirnya ia di Pangandaran ia membeli beberapa oleh-oleh untuk di jadikan hiasan di rumahnya salah satunya ia membeli asbak yang terbuat dari kayu  menurutnya asbak tersebut terlihat klasik dan indah untuk dilihat maka dia beli, budget yang dikeluarkan Bapak Asep selama perjalanan sampai akhir juga tidak terlalu besar hanya 2 juta rupiah, “ 2 juta  dengan fasilitas dan keindahan alam seperti nampaknya pantas” ujarnya.
Kesan-kesan saat di Pangandaran, Pangandaran bagus, indah, suasana nyaman tapi sayang masih banyak sampah – sampah yang bertaburan di pasir pantai jadi mengganggu penglihatan dan merusak keindahan pantai.
2.1.9.   Narasumber : Ibu Nur (Bandung, Jawa Barat)
Ibu Nur seorang wanita asal Bandung ini datang ke Pangandaran dengan tujuan berlibur, ini merupakan kunjungan kelima kalinya ia datang ke Pangandaran yang membedakan hanya bersama siapa datang, sekarang ia datang bersama dengan keluarga besarnya dengan mengunakan mobil pribadi. Lama kunjungan di pangandaran juga hanya 2 hari setelah itu ia pulang bersama dengan keluarganya ia menginap di hotel Laut Biru.
   Awal mengetahui pantai Pangandaran ini ia dapat dari keluarganya pada umur 5-7 tahunan ia bersama keluarganya berlibur ke Pangandaran dan ia juga sering mencari informasi-informasi dari internet, blog, youtube, dan lain-lain sebagai bahan pengetahuan dia. Rencananya ia akan mengunjungi tempat wisata Batukaras, Cagar Alam Dan Pasir Putih, karena dia mencari di google bahwa tempat tersebutlah yang menurutnya indah. Untuk oleh-oleh sendiri ibu Nur tidak berencana untuk membeli oleh-oleh tapi tidak tau jika nanti berubah pikiran ujarnya.



















2.2.    Hasil Wawancara dengan Wisatawan Asing
2.2.1.   Narasumber : Ms. Lazzie (Texas, Amerika)
Lazzie yang saat ditemui pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 sedang bersantai di sebuah kafe yang berada di kawasan pantai barat Pangandaran menyatakan bahwa ini pertama kalinya ia berkunjung ke Pangandaran untuk berlibur. Ia berencana berlibur selama tiga hari dan menginap di hotel Bamboo. Lazzie berkunjung secara mandiri, ia menggunakan pesawat sebagai sarana transportasi untuk berkunjung ke Pangandaran yang bertolak dari Jakarta.
Lazzie menyatakan untuk berkunjung ke Pangandaran ia bisa menghabiskan dana sekitar dua ratus dollar atau setara dengan dua juta enam ratus rupiah. Ketika ditanya mengenai tempat-tempat yang akan ia kunjungi di Pangandaran, Lazzie menyebut ia ingin berkunjung ke Green Cayon dan air terjun Bojong. Ia mengetahui tentang daerah wisata Pangandaran dari sebuah blog atau website dan mengandalkan internet untuk mencari tahu tentang objek-objek wisata di Pangandaran.
Sayangnya Lazzie tidak berminat membeli oleh-oleh apapun di Pangandaran ia hanya membeli kain pantai untuk ia kenakan selama berlibur di Pangandaran. Kesannya mengenai Pangandaran cukup baik ia mengatakan bahwa Pangandaran merupakan tempat yang indah begitu pun dengan orang-orangnya. Ia sangat menyukai anjing-anjing yang berkeliaran di sekitar pantai tetapi ia tidak menyukai sampah yang berserakan di sekitar pantai.
2.2.2.   Narasumber : Mrs. Susanne Guelia Jona (Swiss)
Mrs. Susan yang ditemui pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 dikafe Mungil ia datang bersama suaminya menggunakan Pesawat. Ia berencana berlibur selama 3 hari di Pantai Pangandaran dan ia menginap di Hotel Horison. Ia datang ke Pangandaran secara Mandiri ia pun merencanakan untuk berkunjung ke Cagar Alam, Pasir Putih, Pantai Batukaras, Green Canyon dan Pantai Batuhiu.
Ia mengetahui Pangandaran dari blog atau website, ia mengandandalkan internet untuk mencari tahu tentang objek-objek wisata di Pangandaran. Biaya yang ia keluarkan cukup besar ia menyatakan bahwa harga orang asing dengan harga orang lokal itu sangat berbeda jauh, ada istilah “Harga Turis”. Oleh-oleh yang akan ia beli hanya pakaian pantai dan kerajinan-kerajinan kerang. Kesan untuk Pangandaran ia mengatakan bahwa Pangandaran itu indah dan sangat cocok untuk main surfing apalagi di Pantai Batukaras. Ia merencanakan untuk berkunjung ke Batukaras mengantar suaminya untuk main surfing. Namun ia sangat menyayangkan mengenai kebersihan di Pangandaran meski sudah mulai tertata dengan rapih tapi kebersihan masih kurang terjaga sehingga mengurangi keasrian Pangandaran.
2.2.3.   Narasumber : Mr. Erwino (German)
Erwino merupakan seorang turis asing yang berasal dari German dan ini merupakan kali pertamanya datang ke Pangandaran, ia datang ke Pangandaran dengan tujuan berlibur, ia mendapat informasi dari blog, youtube dan situs google lainnya, ia di Pangandaran sendiri hanya 3 hari dan dia menginap di hotel Horison,
Objek wisata yang ia kunjungi juga hanya sedikit hanya sekitar pantai Pangandaran saja karena ia tidak mengetahui apa-apa tentang Pangandaran sendiri. Ia juga tidak berencana membeli oleh-oleh dia hanya membeli sebuah topi pangandaran untuk melindungi ia dari sinar matahari, untuk budget perjalanan ke Pangandaran ia tidak memberi tau. Kesan yang ia berikan saat pertama kali ke Pangandaran yaitu indah, orang-orangnya ramah, pantainya enak, suasana sejuk hanya masih banyak sampah yang berhamburan di bibir pantai sehingga mengurangi keindahan dari pantainya sendiri.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran cukup berhasil dalam memperbaiki infrastruktur, sarana, dan prasarana di wilayahnya, khususnya di kawasan wisata.  Hal ini juga cukup mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Pangandaran baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Rata-rata para wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi Pangandaran sekedar untuk berlibur. Para wisatawan lokal cenderung sudah sering berkunjung ke Pangandaran walaupun ada diantara mereka yang baru berkunjung untuk pertama kalinya. Mereka rata-rata berkunjung selama dua sampai tiga hari baik secara mandiri menggunakan kendaraan pribadi maupun merupakan rombongan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka juga lebih memilih hotel sebagai tempat menginap. Ada pun budget yang mereka keluarkan untuk berlibur di Pangandaran berkisar dua hingga tujuh juta rupiah bagi yang berlibur secara pribadi. Sedangkan mereka yang mengajak para karyawannya bisa menghabiskan dana berkisar sepuluh sampai dua puluh juta rupiah. Para wisatawan lokal ini kebanyakan mengetahui keberadaan daerah Pangandaran dari teman-teman, keluarga dan berita di televisi juga internet. Rata-rata wisatawan yang lokal yang ditemui merupakan wisatawan yang masih berasal dari provinsi Jawa Barat yang mana juga merupakan provinsi tempat kabupaten Pangandaran berada.
 Baik wisatawan lokal maupun mancanegara cenderung hanya berkunjung ke satu sampai dua objek wisata Pangandaran meskipun Pangandaran banyak memiliki objek wisata lain. Pengetahuan wisatawan lokal tentang Pangandaran juga cukup baik, mereka bisa menyebutkan objek-objek wisata Pangandaran ketika diminta. Sedangkan para wisatawan mancanegara kurang mengetahui tentang objek wisata di Pangandaran. Kesan yang diberikan wisatawan lokal dan mancanegara tentang Pangandaran juga cenderung positif terutama dalam hal fasilitas, akan tetapi masalah sampah di kawasan pantai masih menjadi nilai negatif Pangandaran dikalangan para wisatawan. Dan lagi, sedikit sekali para wisatawan yang memiliki niat untuk membeli oleh-oleh dari Pangandaran, mereka lebih mementingkan untuk menikmati liburan dibanding berbelanja. Jika pun ada yang membeli oleh-oleh hanya sebatas membeli ikan asin yang sudah menjadi ciri khas Pangandaran itu sendiri.
3.2 Saran
1.  Usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kabupaten Pangandaran sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi masyarakat Pangandaran juga harus ikut berperan. Misalnya, jika pemerintah berfokus pada pembangunan maka masyarakat bisa berpartisipasi dalam hal kreativitas seperti melakukan inovasi-inovasi bisnis dagangannya. Karena bisa jadi kurannya minat berbelanja para wisatawan di Pangandaran bukan hanya disebabkan tidak ada niat melainkan Pangandaran belum bisa memberikan sesuatu yang menarik terutama secara kualitas dan variasi.
2.  Pemerintah dan masyarakat Pangandaran sebaiknya lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
3.  Kurangnya pengetahuan wisatawan mancanegara tentang Pangandaran bisa jadi dikarenakan informasi tentang Pangandaran yang tersebar di internet masih sangat sedikit, maka dari itu sebaiknya masyarakat dan pemerintah kabupaten Pangandaran diharapkan bisa lebih intensif dalam memberikan informasi seputar objek wisata di Pangandaran khususnya melalui media online.

No comments:

Post a Comment

Sesame Street Elmo
Copyright © Jurnal Komunikasi. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design