gambar: lyceum.id
Ilmu pengetahuan yang
menuntun kita untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan
yang benar, lurus, dan sah. Ilmu pengetahuan yang menuntun kita untuk
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang benar, lurus, dan sah.
Sejarah
logika dimulai pada era Yunani Kuno, dimana hidup para filsuf yang
menyumbangkan pemikiran mereka. Di antara
para filsuf tersebut, 3 nama yang paling terkemuka adalah Socrates,
Plato, dan Aristoteles
Berdialektika dengan cara berdialog.
Dialektika tersebut merupakan hal-hal yang tidak mungkin tidak dipertanyakan.
Struktur dialektika dialog Socrates:
Moralà epistomologisà metafisikaà pragmatis
Plato
4 tingkat realitas:
•
Imajinasi - gambaran tentang image
•
Belief - dunia fisik
•
Understanding -
matematika
•
Intuisi - nalar yang tertinggi/sempurna
Aristoteles
Merupakan bapak ilmu logika modern.
The 4 causes:
•
Material
•
Formal à semua hal
yang memberi bentuk
•
Efektif à pihak
yang mengerjakan
•
Final à tujuan
akhir
4
Klasifikasi Pencarian Kebenaran Oleh Francis Bacon
•
Idola tribus/the
idols of the tribe
•
Idola specus/the
idols of the cave
•
Idola fori/the
idols of the market place
•
Idola theatri/the
idols of the theatre
Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk mengkomunikasikan
isi pikiran
Fungsi informatif: memberitahukan tentang
sesuatu
Fungsi ekspresif: ungkapan dari jiwa
Fungsi direktif: menyuruh/melarang
Definisi
Secara etimologis:
Definisi berasal dari kata definire/definitio (Latin) yang
berarti pembatasan; penentuan arti; memberi batasan arti
Pengertian definisi:
•
Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan suatu term atau kata. (Poespoprodjo, 1985)
•
Penjelasan
arti suatu kata atau term yang membatasi makna kata atau term tersebut. (Rapar,
2000)
Tujuan Definisi
•
Memberikan
penjelasan terhadap kata-kata yang sulit dimengerti artinya, sehingga tidak
terjadi kesimpangsiuran dalam pengertiannya
•
Menghapus
kedwiartian kata
•
Menjelaskan
batas-batas penerapan arti suatu kata
•
Menghindari
kesalahpahaman pengertian kata-kata dalam bahasa daerah ke dalam bahasa
Indonesia
•
Menghindari
pencampuran istilah-istilah teknis dalam bidang tertentu dengan bahasa
pergaulan sehari-hari
•
Menambah
pembendaharaan kata
2 Jenis Definisi
•
Definisi nominal:
Menjelaskan arti kata atau istilah
tertentu
•
Definisi riel:
Menjelaskan suatu
hal dengan menunjukkan hakekatnya (ciri/sifat yang membedakan)
Kesalahan dalam Membuat Definisi
•
Memuat
kata-kata yang samar, berdwi arti dan kiasan
•
Memakai
kata yang harus didefinisikan (definiendum tidak boleh terdapat di definiens)
•
Menggunakan
istilah-istilah negatif atau korelatif
•
Definisi
tidak boleh lebih luas atau sempit dari kata yang didefinisikan
Ide/Konsep
Secara etimologis:
Ide berasal dari kata eidos (Yunani)
yang berarti: bentuk, gambar, rupa.
Ide dan konsep memiliki arti yang sama, yaitu:
•
Gambaran
dalam pikiran yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap suatu benda
yang menjadi objek pikiran. (Rapar, 2000 : 27)
•
Gambaran
yang dibentuk oleh akal budi tentang realitas yang dimengertinya (Poespoprodjo,
1987, 45)
Kata
Kata merupakan
ungkapan konsep/ide yang ada di dalam pikiran.
Kata merupakan
pernyataan lisan maupun tertulis yang menunjukkan baik barang-barang (realitas)
maupun pengertian tentang barang-barang (realitas) itu (Poespoprodjo, 1987 :
45)
Term
Pengertian term:
•
Ide
atau konsep yang dinyatakan dalam satu kata atau lebih. (Poespoprodjo, 1985 :
77)
•
Kata
atau beberapa kata yang memiliki satu pengertian. (Rapar, 2000 : 27)
•
Bagian
dari satu kalimat yang berfungsi sebagai subjek atau predikat. (Poespoprodjo,
1987 : 46)
Berdasarkan jumlah kata, term terbagi 2:
•
Term
tunggal (terdiri dari 1 kata)
•
Term
majemuk (beberapa kata yang memiliki 1 pengertian)
Komperehensi dan Ekstensi
Komperehensi (isi pengertian)
à Semua unsur yang termuat di dalam
satu pengertian
Ekstensi (luas pengertian)
à Mengacu kepada luas cakupan
(lingkungan) konsep suatu term
Proposisi
Pengertian proposisi:
•
Proposisi
adalah suatu penuturan yang utuh. (Poespoprodjo, 1985 : 165)
•
Proposisi
adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.
(Rapar, 2000 : 32)
•
Pernyataan
dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. (Mundiri, 2001 :
48)
2 Aspek Proposisi Kategoris
Aspek Kualitas
•
Proposisi
afirmatif (ada hubungan antara S dan P)
•
Proposisi
negatif (tidak ada hubungan antara S dan P)
Aspek Kuantitas
•
Proposisi
singular (S berupa term singular)
•
Proposisi
partikular (S berupa term partikular)
•
Proposisi
universal (S berupa term universal)
Gabungan Aspek Kualitas dan Kuantitas
•
Proposisi universal afirmatif (A)
•
Proposisi universal negatif (E)
•
Proposisi partikular afirmatif (I)
•
Proposisi partikular negatif (O)
Silogisme
Pengertian silogisme:
•
Proses
penarikan kesimpulan dari premis-premis. (Poespoprodjo, 1987 : 154)
•
Penarikan
konklusi secara tidak langsung dengan menggunakan dua buah premis yang
merupakan bentuk formal penalaran deduktif. (Rapar, 2000 : 46)
Silogisme Kategoris
•
Premis
beserta konklusi berupa pernyataan kategoris. (Poespoprodjo, 1987 : 146)
•
Premis-premis
dan konklusinya berupa keputusan kategoris. (Lonur, 2000 : 41)
•
Silogisme
yang proposisi pertamanya merupakan proposisi kategoris. (Rapar, 2000 : 46)
Silogisme Hipotetis
•
Silogisme
yang terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa keputusan hipotetis.
(Lanur, 2000 : 41)
•
Silogisme
yang premis mayornya adalah proposisi hipotetis. (Rapar, 2000 : 67)
•
Silogisme
yang premis mayornya berupa proposisi hipotetis, sedangkan premis minornya
adalah proposisi kategoris. (Mundiri, 2001 : 113)
Kesalahan
Berpikir
Kesalahan
berpikir (fallacy)
bukanlah kesalahan dalam fakta, tetapi
merupakan bentuk kesimpulan yang dicapai atas dasar logika (penalaran) yang tidak sehat.
Kesalahan dalam Bahasa
Sebuah
kalimat dengan struktur tertentu dapat mempunyai arti lebih dari satu. Arti kalimat tergantung dari konteksnya, sehingga arti kalimat yang sama
dapat berveriasi dalam konteks yang sama. Ketidaksamaan
dalam menentukan arti kata/kalimat dapat menimbulkan
kesalahan berpikir.
Kesalahan Karena Pikiran Kacau (Relevansi)
Kesimpulan
tidak relevan dengan premisnya, artinya kesimpulan bukan merupakan implikasi
dari premisnya. Prinsip-prinsip Berpikir
•
Principium
Identitatis
•
Principium
Contradictionis
•
Principium
Exclusi Tertil (Law of Excluded Middle)
•
Principium
Rationis Sufficientis
No comments:
Post a Comment