gambar: journal komunikasi
Hakikat Manusia:
1. Susunan Kodrat
Kodrat terdiri: Jiwa (akal (logika),
rasa(estetika), kehendak (etika)) dan Raga (anorganis, vegetatif, animal)
2. Sifat Kodrat : Individual dan sosial
3. Kedudukan Kodrat : Merdeka dan Terikat
Ciri Utama Logika
1. Logika
selalu mengedepankan rasio dibandingkan dengan yang lain.
2. Jika ingin
berlogika dengan benar jauhkan keputusan
dari rasa dan imajinasi tetapi gunakanlah fakta. Fakta yang didapat dari teori.
3. Tidak
Semua dapat di logika kan
Apa itu Logika?
• Istilah logika berasal dari kata
Yunani, logos yang artinya sabda atau pikiran, ilmu.
• Secara etimologis logika adalah ilmu
tentang pikiran atau menalar.
• Logika sering didefiniskan sebagai
ilmu tentang pemikiran-pemikiran, namun seperti yang dikemukakan Irving Copi,
definisi ini tidak akurat. Ada dua alasan:
1.
Pemikiran
merupakan suatu proses yang dipelajari oleh psikologi.
2.
Jika
pemikiran mengacu pada proses mental manusia, tidak semua pemikiran menjadi objek studi
logika. Semua penalaran adalah pemikiran, tetapi tidak semua pemikiran adalah
penalaran. Seseorang dapat mengingat atau membayangkan sesuatu tanpa melakukan
penalaran apa pun tentangnya.
·
Pakar
logika menaruh perhatian pada ketepatan jalan pikiran dalam suatu proses penalaran
yang komplit. Pertanyaan pokoknya: apakah kesimpulan yang dicapai berdasarkan
pada premis-premis yang ada? Suatu penalaran disebut tepat atau valid jika
kesimpulan yang ditarik berdasarkan
premis-premis yang ada.
·
Berdasarkan
uraian tersebut maka logika dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang
metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan penalaran yang
tepat dari penalaran yang tidak tepat.
·
Ketepatan
dan validitas tidak identik dengan kebenaran.
·
Logika
mengajarkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk mencapai kebenaran, tetapi
belum mengajarkan kebenaran materi pemikiran. Informasi tentang materi
pemikiran perlu dicari dan dikumpulkan dari bidangnya masing masing.
·
Apakah
Kebenaran itu?
·
Bagaimanakah
cara Kita mencari Kebenaran?
Pada dasarnya ada beberapa cara pokok manusia untuk mendapatkan
kebenaran:
v Rasionalisme
- Kaum rasionalisme mempergunakan metode deduktif (berdasarkan pada pernyataan-pernyataan yang telah diakui kebenarannya secara abstrak) dalam menyusun pengetahuannya.
- Pengalaman tidaklah membuahkan prinsip dan justru sebaliknya, hanya dengan mengetahui prinsip yang didapat lewat penalaran rasional itulah maka kita dapat mengerti kejadian-kejadian yang berlaku dalam alam sekitar kita.
- Masalah yang didapat oleh kaum rasionalis adalah evaluasi dari kebenaran premis-premis yang dipakainya. Karena premis-premis tersebut didasarkan pada penalaran rasional yang bersifat abstrak dan terbebas dari pengalaman maka evaluasi semacam ini tidak dapat dilakukan. Misalnya ide atau pikiran yang dipunyai oleh seseorang dalam memandang suatu masalah belum tentu dapat diterima oleh orang lain.
- Tidak ada kebenaran kedua bagi rasionalisme
Contoh : Kebijakan Kenaikan harga BBM,
Kebijakan sistem kontrak dalam pekerjaan, kebijakan penggunaan oursourcing dll
Konsep cantik dan ganteng menurut rasionalisme?
Kriteria?
v Empirisme
• Kaum empiris menganggap bahwa
pengetahuan manusia bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak
namun lewat pengalaman yang kongkret.
• Gejala alamiah bersifat konkret dan dapat
dinyatakan lewat pancaindera.
• Faham empirisme menjadikan fakta
yang tertangkap lewat pancaindera atau pengalaman manusia sebagai sumber
kebenaran untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan penalaran induktif
• Masalah yang didapat oleh kaum
empirisme adalah terbatasnya kemampuan pancaindera dalam menangkap
gejala-gejala alam. Benda
yang jauh kelihatan kecil. Apakah benda itu kecil benda itu kecil?
• Seringkali pancaindera dapat menipu
sehingga sangatlah lemah jika dijadikan sebagai sumber pengetahuan. Pada orang yang sakit malaria, gula
rasanya pahit, udara panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan
empiris yang salah juga.
• Indera dan objek sekaligus. Dalam
hal ini indera (di sini mata) tidak mampu melihat seekor kerbau secara
keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat memperlihatkan badannya secara
keseluruhan. Jika melihatnya dari depan, yang kelihatan adalah kepala kerbau,
dan kerbau pada saat itu memang tidak mampu sekaligus memperlihatkan ekornya.
Kesimpulannya ialah empirisme lemah karena keterbatasan indera manusia
Apakah empirisme sudah sudah dekat dengan
kebenaran?
• Jawabnya Belum!!
• Karena fakta empiris itu tidak akan
ada artinya tanpa interpretasi, dan interpretasi itu adalah rasionalistik
v Gabungan
Rasionalisme dan Empirisme
• Selain rasionalisme dan empirisme
masih terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan yang lain. yaitu melalui
wahyu dan intuisi.
• Pengetahuan yang berdasarkan pada
empirisme dan rasionalisme, kedua-duanya merupakan induk produk dari sebuah
rangkaian penalaran.
• Intuisi dan wahyu merupakan
pengetahuan yang didapatkan tanpa proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat
personal dan tidak bisa diramalkan.
Kebenaran itu apa?
• Benar menurut keilmuan, kebenaran yg
didukung fakta-fakta empiris
• Pengujian empirislah mensyahkan
apakah konsep, pernyataan yang dikonstruksi secara rasional itu dapat diterima
atau tidak
Kebenaran sifatnya Relatif, tergantung pada
level:
• Pre sains
• Science : ilmu alam dan ilmu sosial
• Matematik (dibedakan dengan ilmu
alam karena kebenaran ilmu alam masih bersifat relatif, di matematik itu
kebenarannya mutlak).
• Filsafat
• Religi
Sifat kebenaran:
• Pluridimensional (jamak)à tiap level kebenaran sifatnya
jamak, kebenaran dalam ilmu matematika belum tentu benar menurut ilmu sosial.
Kebenaran menurut religi belum tentu benar menurut science. Kebenaran bisa
berubah misalnya norma. dulu anak gadis tidak memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi, perempuan hanya dibenarkan bekerja di dapur, sumur dan kasur, perempuan
yang tidak seperti itu akan dipandang aneh oleh masyarakat. Seieiring dengan
perkembangan zaman maka kebenaran pun berubah.
• Hipotetika (sementara)
• Relasional (sesuatu bisa disebut
benar jika ada yang mengatakannya) bagaimana sesuatu bisa disebut benar jika
tidak ada yang mengatakannya.
No comments:
Post a Comment